Mohon tunggu...
Elysia Resti Purwita
Elysia Resti Purwita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Bussiness Intelligence (BI) pada PT Bank Mandiri

17 November 2024   19:02 Diperbarui: 17 November 2024   19:25 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bank Mandiri adalah salah satu bank terkemuka di Indonesia yang memberikan pelayanan kepada nasabah yang meliputi segmen usaha Corporate, Commercial, Micro & Retail, Consumer Finance dan Treasury & International Banking. Bank Mandiri pada saat ini memiliki anak-anak perusahaan untuk mendukung bisnis utamanya yaitu: Mandiri Sekuritas (jasa dan layanan pasar modal), Bank Syariah Mandiri (perbankan syariah), AXA-Mandiri Financial Services (asuransi jiwa), Bank Sinar Harapan Bali (UMKM) serta Mandiri Tunas Finance (jasa pembiayaan). 

Komponen Dasar Bussiness Intelligence (BI) 

Pada dasarnya komponen BI mencakup gathering, storing, analyzing dan providing access to data. Dan penggunaan Business Intelligence tidak dipungkiri memiliki keamanan yang kurang dan timbul masalah di berbagai perusahaan lain , contohnya :

a. Manager Promosi ingin menganalisis pengaruh tiap jenis media iklan di koran, majalah, dan TV terhadap penjualan produk.

b. Manager HRD dapat menganalisis pengaruh kenaikan gaji terhadap peningkatan produktivitas pekerja di lantai pabrik.

c. Manajer Penjualan ingin mengetahui pengaruh musim dan kepadatan penduduk terhadap penjualan es krim di tiap daerah

Dampak Positif (Keuntungan) Bagi PT Bank Mandiri Persero Tbk

Dalam penerapannya pun memiliki banyak keuntungan yang sangat banyak bagi PT Perbankan dikarenakan penggunaannya menguntungkan nasabah bagi kenyamanan bertransaksi dan mendapatkan feedback dari nasabah kepada Bank Mandiri untuk semakin banyak menabung dan memberikan kenyamanan bagi setiap nasabahnya. 

Keuntungan yang diperoleh antara lain :

  • Konsolidasi informasi Dengan BI dijalankan di dalam perusahaan, data akan diolah dalam satu platform dan disebarkan dalam bentuk informasi yang berguna (meaningful) ke seluruh organisasi. Dengan ketiadaan information assymmetry, kolaborasi dan konsolidasi di dalam perusahaan dapat diperkuat. Dengan konsolidasi, maka dapat dimungkinkan pembuatan cross-functional dan corporate-wide reports. Meskipun harus diakui, benefit ini juga mampu disediakan oleh software ERP.
  • In-depth reporting Software Business Process Management (BPM), memang mampu memberikan report dan analisis, namun cukup sederhana dan hanya bertolak pada kondisi intern. Sedangkan BI mampu menyediakan informasi untuk isu-isu bisnis yang lebih besar pada level strategis.
  • Customized Graphic User Interface (GUI), Beberapa ERP memang berusaha membuat tampilan GUI yang user friendly, namun BI melangkah lebih jauh dengan menyediakan fasilitas kustomisasi GUI yang  jauh dari kesan teknis dan memberikan view of business sesuai dengan keinginan masing-masing user.
  • Sedikit masalah teknis karena sifatnya yang user friendly meminimasi kemungkinan operating error dari user, dan BI hanya merupakan softwarepada layer teratas (information processing) dan bukan business process management.
  • Biaya pengadaan rendah karena BI hanya software yang bekerja pada layer teratas dari pengolahan informasi, harga software-nya tidak semahal ERP. Biaya pengadaannya pun menjadi lebih murah dibandingkan ERP. Apalagi saat ini banyak ditunjang juga oleh produk BI yang open source.
  • Fleksibel, Databank BI yang fleksibel membuka kemungkinan untuk berkolaborasi dengan ERP sebagai pemasok databank yang akan diolah menjadi reports dan scorecard, namun BI juga dapat bekerja dari databank yang dibuat terpisah, serta terbuka untuk digunakan oleh analis profesional dan peneliti, yang data olahannya bersifat sekunder.
  • Kecepatan (responsiveness) merupakan sifat BI lain yang tidak dimiliki oleh ERP. Misalnya pada penghitungan service level sebagai salah satu Key Performance Indicator (KPI). Fungsi BI akan memberikan peringatan kepada user sebelum batas bawah dalam service level (lower limit) terlampaui. Akibatnya masalah bisa ditangani sebelum benar-benar muncul ke permukaan. Salah satu contoh pada responsiveness adalah industri kesehatan, penggunaan BI berjasa mencegah penyebaran suatu penyakit/wabah secara luas. 

Kesimpulan

Bank Mandiri mempunyai motto terdepan, terpercaya, terkemuka maka dari
penerapan Business Intelligence telah diketahui memiliki banyak value bagi setiap perusahaan, maka diharapkan penerapan Business Intelligence makin dikembangkan seiiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang ada sekarang diseiimbangkan agar setiap perusahaan khususnya perbankan dapat memberi kenyamanan bagi setiap nasabahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun