Apa itu bimbingan dan konseling?
Bimbingan merupakan kegiatan membantu individu untuk memilih keputusan yang terbaik. Sedangkan konseling adalah kegiatan untuk membantu individu mengatasi masalahnya. Jadi bimbingan dan konseling adalah kegiatan yang dilakukan konselor untuk membantu konseli dalam mengembangkan potensi atau menyelesaikan masalahnya.
Mengapa kita harus belajar BK?
Karena BK merupakan salah satu wadah yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan remaja sekaligus mampu menyediakan layanan bagi remaja yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan. Saat ini tidak sedikit anak muda yang mengalami berbagai masalah seperti tawuran, balap liar, narkoba, dan lain-lain.
Untuk menangani masalah tersebut dalam BK terdapat strategi layanan dasar yang berupa :
- Layanan Klasikal
- Bimbingan Kelompok
- Layanan Orientas
- Layanan Informasi
Strategi-strategi tersebut dapat mengoptimalkan layanan BK pribadi, sosial, belajar, dan karir untuk mengedukasi siswa dengan tema yang menarik dan sesuai dengan kondisi saat ini.
Sebagai orang yang memilih untuk mempelajari BK, kita harus bisa:
1. Berpikir dengan cinta, yaitu mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi apapun serta cakap mengidentifikasi masalah.
2. Merasakan dengan cinta, yaitu memahami orang lain atas dasar perspektif subyektif orang lain yang bersangkutan.
3. Bertindak dengan cinta, yaitu berkata dan berbuat secara jujur serta memiliki keterbukaan diri.
4. Berkehendak dengan cinta, yaitu berkemauan untuk mengenali diri sendiri dan orang lain dengan segala kelebihan dan keterbatasannya.
5. Merefleksikan diri dengan cinta, yaitu memiliki kemampuan memahami konseli dan memiliki sikap kognisi, afeksi, serta konasi.
Kehidupan itu sudah berubah, sedang berubah, dan akan selalu berubah. Oleh karena itu, kita akan mengalami berbagai tantangan di masa depan. VUCA merupakan empat tantangan yang akan kita hadapi di masa depan yaitu :
1. Volatility, berupa perubahan yang sangat cepat dan dapat mengguncang kestabilan kehidupan sebelumnya.
2. Uncertainty, berupa ketidakjelasan akan masa depan.
3. Complexity, berupa adanya kompleksitas yang mempengaruhi diambilnya suatu tindakan.
4. Ambiguity, berupa ketidakjelasan atau kebingungan dalam memaknai situasi yang dialami karena multi interpretasi.
Walaupun terdapat empat tantangan di masa depan, kita bisa menghadapi tantangan tersebut menggunakan empat cara yaitu :
1. Fleksibilitas, artinya kita harus mampu beradaptasi dengan cepat pada perubahan yang terjadi.
2. Kelincahan, artinya kita harus mampu memahami perubahan yang ada agar tidak terjebak dalam perubahan tersebut dan dapat segera mengambil tindakan yang tepat.
3. Kolaborasi, artinya kita harus berkolaborasi dengan pihak-pihak tertentu agar dapat mengatasi masalah yang ada.
4. Ketangkasan, artinya kita harus memiliki kesiapan dan kemampuan untuk menghadapi sebuah tantangan.
BK tidak hanya ditujukan untuk remaja bermasalah. Di Indonesia kita kekurangan guru BK sejumlah 242.000 di sekolah-sekolah yang ada. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda sangat diperlukan untuk mengisi kekosongan itu supaya kita dapat membantu para remaja untuk memilih keputusan yang terbaik serta membantu untuk menyelesaikan masalahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H