Mohon tunggu...
Elyshabet Sekar
Elyshabet Sekar Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Unsur SARA dalam Film Tanda Tanya "?" (2011) dan Film Detroit (2017)

14 Desember 2020   22:41 Diperbarui: 15 Desember 2020   01:13 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Detroit (2017)Sumber : imdb.com

Indonesia adalah negara kepulauan yang besar, memiliki berbagai suku, ras, budaya, bahasa daerah, dan agama. Perbedaan tersebut seharusnya tidak dijadikan sebuah permasalahan karena Indonesia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang artinya meski berbeda-beda tetap satu juga. Justru, dengan keberagaman yang dimiliki Indonesia akan memperkaya bangsa dan negara.

Tetapi, sangat disayangkan masih ada segelintir orang yang mempermasalahkan perbedaan. Tidak menghargai dan tidak memiliki jiwa yang toleran, hal tersebut akan menghasilkan masalah dan perpecahan. Sikap-sikap tidak menghargai ini akan mengancam kesatuan sebuah bangsa.

Penyebaran yang paling cepat melalui media atau teknologi seperti internet, salah satunya adalah film. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin canggih dan mudah diakses oleh siapa saja memungkinkan penyebaran isu SARA semakin luas.

Film merupakan sebuah media yang digunakan untuk penyebaran pesan atau informasi, film juga dapat menjadi alat untuk penyebaran SARA atau malah film tersebut telah mengandung unsur SARA. 

Film menjadi media yang  efektif untuk menyebarkan atau menyampaikan pesan, karena secara audio dan visual film bekerja dengan baik mempersembahkan alur cerita yang membuat penontonnya tidak bosan dan lebih mudah di ingat. Adegan-adegan yang disajikan dapat diingat dengan mudah oleh penontonnya.  

Di lansir dari liputan6.com SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan ) merupakan tindakan yang dilakukan secara verbal maupun non verbal berdasarkan pemikiran sentimen atas identitas diri atau golongan tertentu. Menurut Sumardiana (2016) tindakan SARA yang didasarkan identitas diri dan golongan melibatkan kekerasan, diskriminasi, dan pelecehan.

Rasisme merupakan salah satu tindakan dari SARA, perbedaan fisik merupakan fokus utama dari rasisme, seperti perbedaan warna kulit. Diskriminasi merupakan tindakan membeda-bedakan dan memperlakukan orang secara tidak adil karena melihat dari suku, agama, ras, antar golongan, aliran politik, gender, kondisi fisik dan lainnya.

Saya melihat bahwa Film Tanda Tanya "?" (2011) dan Film Detroit (2017) telah mengandung unsur SARA, kedua film tersebut akan saya analisis dengan menggunakan teori SARA yang telah saya paparkan diatas. Bagaimana bisa Film Tanda Tanya "?" (2011) dan Film Detroit (2017) bisa dikatakan mengandung unsur SARA? Yuk simak penjelasan berikut ini!

  • Film Tanda Tanya "?" (2011)

Hanung Bramantyo adalah sutradara dari Film Tanda Tanya. Pada tanggal 7 April 2011 film ini rilis dan di bintangi oleh Revalina S. Temat, Reza Rahadian, Agus Kuncoro, Endhita, Rio Dewanto, dan Hengky Solaiman.

Saat film ini diluncurkan, film ini banyak menuai kontroversi karena film ini mengandung unsur SARA dan dianggap menyinggung pihak-pihak tertentu. Film Tanda Tanya "?" (2011) mengandung isu SARA yang lebih condong kepada permasalahan agama. Di Indonesia isu-isu agama sangat mudah di goreng karena terdapat organisasi masyarakat yang mudah tersinggung dan sensitif dengan masalah agama.

Di lansir dari CNN Indonesia, terdapat sebuah organisasi masyarakat yang mengecam keras peredaran Film Tanda Tanya, organisasi tersebut adalah FPI (Front Pembela Islam). Protes peredaran Film Tanda Tanya dilakukan oleh kelompok Islam konservatif  FPI, karena dianggap menyesatkan dan mengharamkan umat Islam untuk menonton Film Tanda Tanya "?" karena film ini menyampaikan ide-ide pluralisme serta berisi ajaran yang liberal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun