Ketika pagi aku bercermin, hatiku bertanya sedih;
"Topeng apa yang sedang aku kenakan?"
Aku memakai topeng-topengku...
untuk memperdaya orang terdekatku dengan kata-kata manisku
untuk memuluskan apa saja yang menjadi ambisi dan cita-citaku
untuk menutupi segala rupa asliku dari orang-orang di sekitarku
Sebab, tanpa topeng-topengku...
sulit kutemui rekan yang bersimpati padaku
sulit kujumpai pemimpin yang menyanjungku
sulit kudapatkan kemudahan yang menguntungkanku
Sejak topeng-topeng ini terpasang di wajahku...
tak kukenal apa itu arti sebuah persahabatan
tak peduli lagi dengan yang namanya kebenaran
tak lagi kumiliki dan kugunakan rasa belas kasihan
Saat malam semakin larut, kulepas topeng yang kukenakan sepanjang hari tadi
Kutatap pantulan wajah di cermin, hatiku pun berteriak curiga;
"Wajah itu milik siapa?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H