Akan akan mencoba untuk menekan rasa benciku. Namun, aku takut ketika ia membuka mata, kebencianku akan datang lagi. Sebab, tatapan matanya mengingatkanku pada pria brengsek yang telah membuatnya hadir ke dunia. Tatapan matanya selalu berhasil mengingatkanku pada pemerkosaan yang aku alami.
*****
Entah sampai kapan rasa benci ini akan bertahan. Jujur saja, hidup diliputi dengan rasa benci sungguh melelahkan. Tapi, mencoba melupakan rasa benci jauh lebih melelahkan, sebab memang bukan perkara yang mudah. Aku pun semakin menyadari bahwa mencoba mencintai sesuatu yang dimulai dengan rasa benci adalah bagian yang tersulit.