Tangan memutih
peluh menetes
Mati kau..lengkingku, terseruak keluar kerongkongan
Zaman sudah berubah tapi ohhhh..kamu tetap berdiam
diam dalam kelu selaksa menelan duri
Hati telah berganti seperti musim kabut tertiup angin
Mati kau kalau tidak berjalan menembus waktu..
Sekarang atau nanti sama jua...
Mati sekarang atau nanti tiada beda
Beku dalam semua doa
Mati menjadi selaksa harap ku saat ini
sudah kuampuni mu semenjak dulu....
serak...serak...berserak...
derak..berderak...
waktu bergulir kan membuatmu pulih.....
Tapi untuk saat ini mati saja kau dalam doa ku !!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H