Otomatis Agus dan Denok berpaling ke arahku
Ono opo, ada apa Lin..katanya serempak
Kepala ku kejatuhan sesuatu kataku..Sambil ku elus elus kepala ku yang berkepang dua itu
OOOhhhh...kata denok kejatuhan jambu Lin..katanya sambil membungkuk memungut buah jambu ke tanah.
Lihat tuh buah jambu mbah Legi...wuihhhhh..mantap nih seru Agus.
Kami bertiga menyeka air liur kami membayangkan segar dan manisnya jambu air mbah Legi yang memang terasa legi (manis) itu. Kami mengetuk pintu rumah mbah Legi bermaksud meminta izin memetik buah jambu yang menggiurkan itu. Setelah izin di dapat kami bertiga berlomba-lomba naik memanjat pohon jambu air yang tak sebarapa tinggi . Sambil mengunyah buah jambu..kami terus menjejalkan buah-buah kemerah merahan dan berair itu ke kantong baju seragam kami dan tas kresek hitam pemberian mbah Legi. Dalam waktu kurang dari 5 menit segera tas kresek itu menggembung penuh sesak. Setelah baju seragam kami kotor dan tas kresek terasa berat dan cukup, kami bertiga pamit pulang. Rejeki nomplok neh pikirku..dalam perjalanan pulang kami berdendang ceria membayangkan makan sepiring nasi hangat ditemani sayur Bothok dan tempe goreng, tak lupa buah jambu air manis mbah Legi dengan membayangkan saja merasa segerrrrnya pasti maknyuss.
Makasih ya..Gus, Nok..besok pulang sekolah bareng lagi....kataku sambil melambaikan tangan dan bergegas memasuki halaman rumah ku.
Yooooo.....teriak Agus dan diiringi anggukan Denok mantap sambil berlalu .
Ku ketok rumah ku keras-keras "tok-tok-tok-tok", BU....BUeee...teriak ku
sabarrrr..seru ibu dari dalam rumah sembari membuka pintu, nih anak teriak -teriak  trus to...
Bu.....ku bawain petai China ma buah jambu nih..kataku bangga sambil menunjukkan 2 buah tas kresek hitam yang ku tenteng di tangan kanan dan kiriku, buat sayur Bothok yah bu...kataku merajuk.