Mohon tunggu...
Ely Isnaeni Nur Hidayah
Ely Isnaeni Nur Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Salatiga

Sedang Belajar

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ayah, Bolehkah Aku Berpacaran?

9 November 2022   03:12 Diperbarui: 9 November 2022   03:26 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo, orang tua diseluruh penjuru dunia!

Untuk kalian yang memiliki anak remaja, gimana sih cara kalian memberikan edukasi di masa pubertasnya? Jangan sampai jadi orang tua yang lalai ya. Anak itu butuh bimbingan dari setiap orang tuanya, loh.

Jadilah orang tua yang bijak ya, parents.

Bicara soal fenomena pacaran dikalangan remaja, gimana sih respon kalian sebagai orang tua atau orang dewasa dalam menyikapinya?

Apakah kamu termasuk bagian dari mereka yang "iya-iya" saja ketika melihat remaja berpacaran?

Apakah kamu termasuk yang mendukung remaja yang berpacaran?

Atau malah sebaliknya? Kamu tidak membiarkan para remaja berpacaran?

Oh, ya. Sebelum lanjut ke pembahasan, apa yang akan disampaikan nanti itu dilihat dari perspektif islam ya. Jadi, kalau kalian tidak setuju, ya sudah.

Nah, jadi begini. Untuk kalian, orang tua atau orang dewasa yang mendukung adik, saudara ataupun teman kalian untuk berpacaran. Berhentilah wahai bapak, ibu, dan teman-teman semua! 

Apa sih sebenarnya yang diharapkan dari pacaran yang tidak jelas ke depannya mau apa? Tidak ada kan? Ya, sudah. Jangan jadi orang tua yang meng-iyakan anaknya untuk pacarana. Apalagi sampai memberikan pertanyaan, "nduk, kok kamu enggak punya pacar?"

Duh, duh, gawat sekali kalau ada orang tua yang malah bertanya begitu. Seharusnya mereka tersenyum ketika melihat anaknya yang masih fokus dengan kehidupan remajanya yang bermanfaat.

Apa saja yang bisa dilakukan remaja untuk mengisi waktunya supaya bermanfaat?

Pertama, ikutilah organisasi yang ada di sekolah. Kamu bisa mengikuti OSIS, pramuka, atau kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, karya tulis ilmiah, rohis dan lain-lain.

Kedua, sibukkan diri untuk mengembangkan potensi diri. Gimana cara mengembangkan potensi diri? Kamu bisa mulai dengan menjadi mentor. Mulailah dengan hal-hal yang kamu sukai.

Ketiga, carilah teman yang se-tujuan. Teman yang se-tujuan ini, kamu bisa melihat dari kepribadian temanmu. Dan yang perlu mnjadi catatan, batasi interaksi dengan teman lawan jenis kecuali jika memang ada keperluan.

Keempat, tanamkan pada diri sendiri bahwa pacarana adalah perilaku yang dilarang.

Jika kalian ada yang mau menyangkal, "saya pacarana enggak pernah ngapa-ngapain kok."

Mana ada sih pacaran yang enggak ngapa-ngapain. Enggak ngapa-ngapain, tapi cuma bales-balesan chat sampai tengah malam? 

Video call yang durasinya melebihi durasi video call sama orang tua? Duduk berdua enggak lama, Cuma kaya durasi duduk di bangku kuliah?

Apapun alasannya, jika akhirnya berkhalwat (berdua-duaan) tetap saja, itu sudah menyalahi aturan. Mending, duduk di majelis ilmu. Diskusi bareng temen. Upgrade diri. Daripada sibuk sama pacaran yang enggak bermanfaat kan?

Cita-citamu dulu yang dikejar,

Bisa berantakan kalau kamu putus cinta.

Cita-cita tak terkejar,

Hati orang tua yang menjadi sasaran.

Ingat kawan, di depan sana. Ada orang tua yang senantiasa membersamaimu dalam setiap keadaan. Ada orang tua yang mengusahakan kebahagiaanmu. 

Jangan patahkan amanah yang telah orang tuamu berikan. Tidak ada kebaikan dari pacaran sebelum menikah. Percayalah, Allah telah mengatur urusan kita. Belajarlah, supaya kita tidak menjadi hamba yang sia-sia.

Semoga Allah senantiasa memberikan hidayahnya untuk kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun