Mohon tunggu...
Elyia Baru Sianturi
Elyia Baru Sianturi Mohon Tunggu... Penulis - Pengajar dan Penulis

Membaca dan Bermain Bola

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Tantangan dan Perbaikan Pembangunan Venue PON Aceh-Sumut 2024

19 September 2024   15:08 Diperbarui: 19 September 2024   15:17 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 diharapkan menjadi ajang olahraga terbesar di Indonesia yang mempertemukan atlet-atlet dari seluruh penjuru negeri.

Namun, dalam persiapannya, berbagai kendala mulai terlihat, terutama seputar pembangunan venue dan fasilitas pendukung.

Dari venue yang belum selesai hingga ada yang bahkan ambruk, permasalahan ini tentu memicu keprihatinan dan menimbulkan kekhawatiran mengenai kelancaran penyelenggaraan acara tersebut.

Dalam tulisan ini, kita akan melihat pandangan tentang pelaksanaan PON Aceh-Sumut 2024, apa yang perlu segera diperbaiki, dan bagaimana dampaknya terhadap semangat sportivitas serta prestasi atlet.

Permasalahan Pelaksanaan PON Aceh-Sumut 2024

Kendala yang dihadapi dalam persiapan PON di Aceh dan Sumatera Utara ini bukanlah hal yang sepele.

Keterlambatan pembangunan beberapa venue menjadi masalah serius, karena tanpa infrastruktur yang memadai, mustahil untuk melaksanakan cabang-cabang olahraga dengan standar yang diharapkan.

Tidak hanya itu, beberapa fasilitas yang sudah dibangun dilaporkan mengalami kerusakan, termasuk insiden ambruknya salah satu venue.

Kondisi ini tentu menghambat persiapan para atlet dan pelatih yang membutuhkan tempat berlatih sesuai standar.

Sejumlah faktor mungkin berkontribusi terhadap permasalahan ini, termasuk kurangnya perencanaan yang matang, masalah anggaran, dan pelaksanaan proyek yang tidak sesuai dengan jadwal.

Namun, apa pun penyebabnya, pemerintah daerah harus segera bertindak untuk menyelesaikan permasalahan ini agar PON 2024 tidak hanya berjalan sesuai rencana, tetapi juga mencapai standar kualitas yang layak untuk acara sekelas nasional.

Langkah Perbaikan yang Mendesak

Pertama penyelesaian pembangunan venue dan fasilitas. Langkah pertama yang perlu diambil adalah mempercepat pembangunan venue-venue yang belum selesai.

Pemerintah daerah setempat harus bekerja sama dengan kontraktor dan tim proyek untuk memastikan bahwa semua venue yang direncanakan siap digunakan sebelum PON dimulai. Setiap kendala yang muncul, baik dari segi teknis maupun finansial, harus segera diatasi dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, penyelenggara, dan pihak terkait lainnya.

Kedua pengawasan ketat pada proyek pembangunan. Proses pembangunan venue harus diawasi lebih ketat, terutama dalam hal kualitas konstruksi.

Ambruknya salah satu venue adalah tanda bahwa ada masalah serius dalam standar bangunan yang digunakan.

Pengawasan ini harus dilakukan oleh pihak independen untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahap konstruksi.

Ketiga pemanfaatan teknologi dan sumber daya lokal. Pemerintah daerah juga sebaiknya memanfaatkan teknologi modern dalam menyelesaikan proyek yang terhambat.

Selain itu, tenaga ahli dan sumber daya lokal dapat dimaksimalkan untuk mempercepat penyelesaian pembangunan.

Dengan melibatkan lebih banyak pihak lokal, bukan hanya pekerjaan akan lebih cepat selesai, tetapi juga memberi dampak positif terhadap perekonomian daerah.

Keempat optimalisasi koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Masalah yang sering terjadi dalam pelaksanaan event nasional adalah kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah.

Dalam konteks PON Aceh-Sumut, diperlukan komunikasi dan sinergi yang baik antara keduanya.

Pemerintah pusat harus memberikan dukungan yang cukup, baik dari segi anggaran maupun sumber daya, sementara pemerintah daerah harus aktif mengawasi dan mengelola proyek dengan baik.

Dampak Permasalahan pada Semangat Sportivitas dan Prestasi Atlet

Masalah dalam penyelenggaraan PON tidak hanya berdampak pada penyelenggara, tetapi juga pada para atlet.

Ketika fasilitas latihan tidak memadai atau venue pertandingan belum siap, ini dapat mengganggu persiapan fisik dan mental atlet.

Atlet membutuhkan tempat latihan yang layak dan waktu yang cukup untuk beradaptasi dengan lingkungan venue.

Ketika kondisi ini tidak terpenuhi, semangat sportivitas dapat tergerus, dan performa atlet bisa menurun.

Selain itu, apabila penyelenggaraan PON tidak berjalan sesuai ekspektasi, hal ini dapat menurunkan reputasi Indonesia dalam menggelar event olahraga besar.

Kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan event nasional juga bisa berkurang, memengaruhi motivasi atlet untuk bersaing dengan semangat tinggi.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa semua persiapan dapat diselesaikan tepat waktu.

Harapan untuk Penyelenggaraan PON di Masa Depan

Belajar dari tantangan yang dihadapi oleh PON Aceh-Sumut 2024, ada beberapa harapan untuk penyelenggaraan PON di masa depan:

Pertama Perencanaan yang Lebih Matang dan Terpadu. Perencanaan pembangunan fasilitas PON harus dilakukan jauh-jauh hari dan melibatkan perencanaan terpadu antara pemerintah pusat, daerah, dan pihak swasta.

Penyelesaian venue harus diprioritaskan beberapa bulan sebelum acara dimulai, sehingga masih ada waktu untuk memastikan kelayakan dan keamanan fasilitas.

Kedua audit dan evaluasi berkelanjutan. Setiap proyek pembangunan fasilitas PON perlu diawasi secara berkala dan diikuti oleh audit yang menyeluruh.

Evaluasi yang dilakukan tidak hanya tentang penyelesaian proyek tepat waktu, tetapi juga memastikan bahwa kualitas bangunan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Ketiga pengelolaan sumber daya dengan transparan. Transparansi dalam penggunaan anggaran harus menjadi prioritas, dengan mekanisme pelaporan yang terbuka dan pengawasan dari lembaga independen.

Hal ini penting agar dana yang dialokasikan benar-benar digunakan untuk membangun fasilitas yang diperlukan tanpa adanya penyimpangan.

Keempat Keterlibatan Komunitas Olahraga. Komunitas olahraga, termasuk atlet, pelatih, dan pengurus cabang olahraga, perlu lebih dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan PON.

Umpan balik mereka sangat berharga untuk memastikan bahwa fasilitas yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dan harapan para pengguna langsung.

Kesimpulan

Sebagai konklusi: PON Aceh-Sumut 2024 menghadapi tantangan besar, tetapi masih ada waktu untuk memperbaiki permasalahan yang ada agar ajang olahraga nasional ini dapat berjalan dengan baik.

Pemerintah daerah dan pusat harus bekerja sama untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur dan fasilitas olahraga dengan cepat, aman, dan berkualitas.

Kita semua berharap, melalui evaluasi yang tepat dan tindakan nyata, PON 2024 dapat menjadi ajang yang tidak hanya meningkatkan semangat sportivitas dan prestasi atlet, tetapi juga mempererat persatuan bangsa.

Di masa depan, penyelenggaraan PON perlu lebih matang dalam perencanaan dan lebih teliti dalam pengawasan agar setiap provinsi yang menjadi tuan rumah dapat memberikan yang terbaik bagi para atlet dan masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun