Hari itu, tanggal 12 Agustus, dimulai dengan keceriaan dan sedikit ketegangan. Gereja GSJA Rajawali Family Ministries, tempat di mana kami merasakan kebersamaan dan saling mendukung, mengadakan retreat dua hari satu malam di Vila Bukit Pinus Pancawati, Sukabumi.
Sebelumnya, saya belum pernah menginjakkan kaki di tempat ini, jadi seperti biasa, saya memutuskan untuk melakukan pencarian cepat di Google tentang lokasi yang akan kami tuju.
Pagi itu, dengan semangat dan harapan, saya berangkat bersama putri saya yang sudah menjelang akhir masa SMA. Dia, dengan semangat yang sama, turut dalam perjalanan ini meskipun dia lebih suka tidur larut malam dibandingkan bangun pagi.
Malam sebelumnya, saat semua persiapan harus dilakukan, ada kekacauan kecil. Sambil menyiapkan pakaian, bekal, snack, dan minuman, saya tanpa sengaja menghabiskan sebagian snack yang telah saya persiapkan.Â
Rasa lapar yang tiba-tiba menyerang menjelang tengah malam membuat saya sedikit panik, namun saya berusaha untuk tetap tenang dan melanjutkan persiapan.
Jam menunjukkan pukul lima pagi saat saya terjaga dari tidur. Meskipun keberangkatan baru dijadwalkan pada pukul 10.00 WIB, kebiasaan bangun pagi yang sudah saya jalani selama lebih dari 30 tahun sejak masa kuliah dan tinggal di asrama tidak bisa saya abaikan begitu saja.Â
Rasa syukur meliputi hati saya, karena kebiasaan ini ternyata membuahkan banyak kegiatan positif dalam hidup saya.
Setelah merapikan tempat tidur dan menyapa pagi yang segar, saya keluar rumah untuk berolahraga jalan pagi. Saya ditemani oleh anjing kesayangan kami, Milo, yang sudah empat tahun menemani setiap langkah saya.
Milo dengan ekor yang bergoyang ceria, berlari-lari kecil di samping saya, seolah-olah dia juga memahami pentingnya hari ini.
Selesai olahraga, saya memberi makan Milo dan mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk retreat. Melihat jam, saya sadar waktu sudah hampir pukul 07.30 WIB.Â