Hari ini saya mulai kegiatan rutin sebagai suami. Jam 5 pagi saya selalu mengajak anabul untuk jalan pagi sekitar 30-45 menit. Kemudian, beres-beres dan bersiap berangkat kerja jam 9 pagi.
Namun ada yang berbeda dengan banyak hari sebelumnya kerena istri lagi ke Bali dalam acara perpisahan guru dengan murid SMP swasta di Depok. Sebagai wali kelas, dia harus meninggalkan kami selama 5 hari.
Lauk pauk sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelum istri berangkat. Namun, cukup sulit bagi saya dan anak-anak untuk makan tanpa sayuran.
Mungkin, juga anda merasakan hal yang sama. Makan nasi dengan lauk pauk ayam rendah kampung tanpa sayauran rasanya tenggorokan tidak plong tanpa kuah dan sayuran.
Akhirnya, saya buka kulkas ada sayur Kangkung dan Sawi Putih. Sebenarnya, untuk Sawi Putih sudah beberapa kali saya masak.
Namun, kali ini saya pilih masak sayur kangkung. Sudah cukup lama tidak masak sejak saya 38 tahun lalu jadi koki di rumah buat adik-adiku.
Maklum, orang tua sudah pergi kerja sejak subuh, jadi saya sebagai anak tertua mengurusi mereka untuk makan dan pergi sekolah.
Saya harus belanja subuh-subuh ke warung dan masak buat kami berlima ditambah kedua orang tuaku. Â
Bagaimana cara tumis sayur kangkung? Akhirnya, saya googling dan teringat kembali cara masak sayur tersebut. Saya potong sayurnya, kemudian dicuci, lalu potong bawang putih, merah dan cabe secukupnya dan dimasukan pada kuali pengorengan dengan sedikit minyak goreng di dalammnya.
Agak sulit untuk masak sayur ini karena jika kematangan atau kurang matang akan membuat sayur tidak enak dimakan dan warna airnya bisa hitam karena kandungan zat besinya tinggi.