Mohon tunggu...
elyciazakiya
elyciazakiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia universitas islam Sultan agung. Dosen pengampu: Dr. Hj Ira Alia Maerani, S. H,. M. H

Suka membaca novel, dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menghadapi Tantangan Era Digital:Pendidikan karakter berbasis Pancasila untuk Generasi Z

31 Desember 2024   12:35 Diperbarui: 31 Desember 2024   12:30 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

   Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah membawa dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Generasi muda, khususnya generasi Z, tumbuh besar dengan dikelilingi oleh gadget dan internet. Namun, di balik kemudahan akses informasi yang ditawarkan, muncul berbagai permasalahan sosial yang mengkhawatirkan, seperti bullying dan penurunan nilai-nilai moral.

Dalam konteks ini, pendidikan karakter menjadi semakin krusial. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki nilai-nilai moral yang kuat. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, menjadi pedoman yang sangat relevan dalam upaya membangun karakter bangsa.

Tantangan Pendidikan Karakter di Era Digital

Perkembangan teknologi digital membawa sejumlah tantangan dalam upaya pembentukan karakter. Beberapa di antaranya adalah:

 * Kemudahan Akses Informasi Negatif: Internet memberikan akses mudah pada berbagai informasi, termasuk konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

 * Perubahan Pola Interaksi Sosial: Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menghambat perkembangan sosial emosional anak dan remaja.

 * Munculnya Fenomena Bullying Cyber: Bullying yang terjadi di dunia maya seringkali lebih kejam dan sulit dilacak.

Pentingnya Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila

Pendidikan karakter berbasis Pancasila menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Nilai-nilai Pancasila yang luhur, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dapat menjadi fondasi bagi pembentukan karakter peserta didik.

Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini, diharapkan peserta didik dapat:

 * Menjadi pribadi yang berakhlak mulia: Memiliki nilai-nilai moral yang kuat dan berperilaku sesuai dengan norma-norma agama dan sosial.

 * Menghargai keberagaman: Menerima perbedaan pendapat dan latar belakang, serta mampu hidup berdampingan secara damai.

 * Bertanggung jawab: Memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara.

 * Berpikir kritis: Mampu menganalisis informasi secara kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh hoaks atau berita bohong.

Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila

Untuk mewujudkan pendidikan karakter yang efektif, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk:

 * Sekolah: Sekolah harus menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi pengembangan karakter peserta didik. Guru harus menjadi role model dan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran.

 * Orang tua: Orang tua berperan penting dalam memberikan contoh teladan dan dukungan kepada anak dalam mengembangkan karakternya.

 * Komunitas: Masyarakat juga memiliki peran dalam membentuk karakter anak, misalnya melalui kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya.

Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter berbasis Pancasila antara lain:

 * Pembelajaran berbasis proyek: Melalui proyek-proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, peserta didik dapat belajar secara aktif dan menerapkan nilai-nilai Pancasila.

 * Diskusi kelompok: Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat saling berbagi pendapat dan memperkaya pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila.

 * Kegiatan ekstrakurikuler: Kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, organisasi siswa, atau kegiatan sosial dapat menjadi wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan. 

Pendidikan karakter berbasis Pancasila merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini, kita dapat mencetak generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu menghadapi tantangan zaman.

Kata kunci: pendidikan karakter, Pancasila, generasi muda, bullying, nilai moral, sekolah dasar, era digital

Saran Pengembangan:

 * Penelitian lebih lanjut: Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengukur efektivitas program pendidikan karakter berbasis Pancasila.

 * Kerjasama lintas sektor: Perlu adanya kerjasama yang kuat antara sekolah, keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam upaya membentuk karakter bangsa.

 * Pemanfaatan teknologi: Teknologi dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam pembelajaran karakter, misalnya melalui pengembangan aplikasi atau game edukasi yang berbasis nilai-nilai Pancasila.

Artikel ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan data statistik mengenai kasus bullying di Indonesia, contoh-contoh kegiatan pembelajaran karakter yang efektif, atau wawancara dengan para ahli pendidikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun