Setiap sekolah di Indonesia pasti memiliki Guru Bimbingan dan konseling (BK) yang berperan penting dalam perkembangan peserta didik di sekolah. Umumnya Guru Bimbingan dan Konseling adalah guru yang memiliki kedekatan dengan peserta didik di lingkungan sekolah guna membimbing mereka. Guru Bimbingan dan konseling memiliki beberapa pelayanan yaitu layanan informasi, layanan bimbingan, layanan responsif, perencanaan individual dan layanan dukungan sistem. Layanan tersebut berfungsi untuk membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalah dilingkungan sekolah.
Sebagian besar masalah yang dialami peserta didik saat berkonseling dengan Guru Bimbingan dan Konseling adalah permasalahan kenakalan remaja, dikarenakan mereka yang masih belum memiliki pikiran matang dalam menghadapi dan mengambil suatu Keputusan.
Peran Guru Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan untuk mencegah kenakalan remaja yaitu dengan cara Guru Bimbingan dan konseling saling berkomunikasi dengan peserta didik secara pribadi dengan memanggil peserta didik ke ruangan BK. Guru Bimbingan dan Konsling harus menjadi pendengar yang baik agar bisa menjaga keamanan dan privasi peserta didik, supaya peserta didik yang lain tidak akan ragu memberitahu permasalah yang mereka alami.
Memberikan respon balik Ketika peserta didik menceritakan suatu permasalahan yang mereka alami, dengan begitu mereka akan merasa nyaman saat bercerita dan semakin yakin percaya kepada Guru Bimbingan dan Konseling. Saat guru bisa membuat peserta didik terbuka dan percaya kepadanya, maka akan jadi lebih mudah untuk memberikan bimbingan kepada peserta didik dari kenakalan remaja.
Guru sebagai mediator Dengan ini, Guru dan orang tua bisa saling  bekerja sama memberikan informasi terbaru mengenai kegiatan dan perilaku peserta didik di sekolah. Kerja sama ini akan sangat membantu mengatasi kendala dan permasalahan peserta didik di sekolah. Lebih mudah untuk guru dan orang tua mencari solusi untuk masalah. Selain sekolah memiliki tanggung jawab untuk mendidik peserta didik, sekolah juga memiliki tanggung jawab kepada orang tua.
Guru Bimbingan dan Konseling harus memantau perkembangan peserta didik dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Oleh karena itu, program bimbingan harus sistematis dan berkesinambungan. Supaya peserta didik dapat memahami apa yang disampaikan Guru Bimbingan dan Konseling.
Memberikan motivasi kepada peserta didik diharapkan ia akan jadi penyemangat dan pemacu peserta didik untuk jadi lebih baik lagi. Selain itu juga dengan motivasi tersebut bisa berupa mensupport kegiatan positif dari perserta didik, dengan begitu peserta didik jadi terbuka pikirannya akan kagiatan yang positif dan tidak terjerumus dalam kenakalan remaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H