Mohon tunggu...
Elya Shofaria Azahro
Elya Shofaria Azahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menabung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kearifan Lokal Bertani dalam Perspektif Pertanian Berkelanjutan di Daerah Banyubiru

14 Februari 2024   20:24 Diperbarui: 14 Februari 2024   20:29 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KEARIFAN LOKAL BERTANI DALAM PERSPEKTIF PERTANIAN BERKELANJUTAN DI DAERAH BANYUBIRU

Halo guys! - Kalian tau gak sih apa itu pertanian berkelanjutan? Nah mari kita pahami apa sih pertanian berkelanjutan itu!
Definisi pertanian berkelanjutan adalah keberhasilan pengelolaan sumber daya oleh perusahaan pertanian untuk memenuhi perubahan kebutuhan manusia sekaligus menjaga atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam. Arti sebenarnya dari pertanian berkelanjutan adalah pertanian berkelanjutan secara ekonomi yang mencapai lebih sedikit energi, minimal jejak ekologis, lebih sedikit produk yang dikemas, belanja lokal yang luas dengan rantai makanan yang pendek, lebih sedikit makanan olahan, buah-buahan dan kebun buah-buahan, lebih banyak rumah, dll.
Dalam pertanian berkelanjutan harus ada keselarasan aspek Pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup sering di sebut dengan 3-P yaitu ;
1.Profit  (Aspek Ekonomi),
2.People (Aspek Sosial), dan
3.Planet (Aspek Lingkungan).

Contoh pertanian berkelanjutan yang terdapat di daerah Banyubiru yang memiliki sektor pertanian yang cukup luas karena  daerah tersebut kebanyakan adalah persawahan yang cukup luas. Masyarakat di daerah ini mayoritas adalah bekerja sebagai petani. Petani daerah setempat menerapkan sumber daya alam iklim untuk keberlangsungan penyesuaian penanaman.

Keberlangsungan penanaman masa panen raya biasanya di lakukan atau di laksanakan pada musim rendeng ( musim penghujan ), yang biasanya jatuh pada bulan Maret -- April dan sebagaian pada awal bulan Mei. Sedangkan panen raya biasanya di lakukan pada masa gadu ( musim tanam yang tidak ada pengairan) pada bulan Juli -- Agustus atau biasanya di sebut tahun basah.

Petani di daerah sini sangat mengutamakan hasil padi yang sangat berkualitas bagus atau bermutu tinggi, mereka juga sangat memperhatikan kualitas benih, lahan yang bagus dan siap tanam, pengairan yang lancar dan pengendalian hama sangat di perhatikan di daerah ini. Tak hanya persawahan saja di daerah sini , ada beberapa petani juga melakukan lahan usaha tani (fram), yaitu lahan di darat maupun di air yang digunakan untuk usaha budaya perairan, peternakan termasuk lahan tempat pemprosesan hasil. Para petani biasanya menjual hasil panen nya ke pengepul atau pun langsung ke konsumen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun