Mohon tunggu...
Ellya Syafriani
Ellya Syafriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi yang ga mahabisa

Masih dan akan tetap dalam proses belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nostalgia Pertemanan pada Lagu 90's Kolam Susu

9 Januari 2021   21:15 Diperbarui: 9 Januari 2021   21:27 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ternyata sekarang usiaku sudah besar sekali, sudah melewati banyak hiburan selama ini. Bicara tentang hiburan, ada banyak hal yang menjadi kenangan. Baik itu tontonan, atau lagu-lagi dengan lirik yang masih tersimpan rapi.

Sebenarnya aku bukan penikmat lagu, namun aku lebih menikmati dengan siapa aku menikmati lagu itu. Lagu-lagu 90's cukup menarik ya untuk diputar ulang? Aku jadi ingat nada-nada lagu di suatu sore bersama teman-temanku. Hari itu kami masih duduk di bangku Sekolah Dasar, pada tahun 2012 kalau tidak salah. Tahu sinetron di salah satu stasiun Tv tidak, dengan judul Badil dan Blangkon Ajaib? Aku, abangku, orangtuaku, dan teman-temanku sangat suka dengan cerita yang mengisahkan tentang anak itu.

Apalagi latar lagu pada sinetron, berjudul Kolam Susu. Lirik lagu yang begitu ringan, membuat kami sangat riang. 

Hari itu di delapan tahun lalu. Momen saat aku dan teman-teman yang masih pada hitungan lengkap. Seingatku, di antara aku dan ke enam temanku tidak ada satupun di antara kami yang mengenakan kerudung. Kami masih dengan celana dan kaus pendek, rambut ikat satu di belakang, dan beberapa anak ada yang mengayuh sepedanya. 

Sembari tertawa, kami menyanyikan lagu 90's dengan judul Kolam Susu pada soundtrack sinetron Badil dan Blangkon Ajaib.

Bukan lautan hanya kolam susu

Kail dan jala cukup menghidupimu

Tiada badai, tiada topan kau temui

Ikan dan udang menghampiri dirimu

Aku sama sekali tidak paham apa maksud dari lagu oleh Koes Plus ini. Aku menyanyikannya karena nada yang begitu riang dan sangat menggambarkan arti pertemanan . Ada namanya Wawan, ia menarik bambu dengan melukiskan sesuatu di jalan. Aku lupa ia menggambar apa, yang kuingat mulut kami tidak berhenti menyanyikan kolam susu.

Setiap sore kami selalu berkumpul di salah satu lapangan tenis -- begitulah kami menyebutnya, untuk tertawa atau menyanyikan lagu ini. 

Tahun bergeser begitu cepat ternyata. Pertemanan kami agaknya sudah selesai. Ada yang pindah ke Lampung, Kalimantan, atau Jawa karena ayah mereka ditugaskan di sana. Akan tetapi setidaknya lagu ini masih membingkai arti persahabatan kami. Dalam kolam susu, orang bilang tanah kita tanah surga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun