Ingatlah...
DIRIMU SEORANG IBU BUKAN PEMBANTU
ENTAH dasar apa sebagian istri yang juga berstatus ibu bagi anak-anaknya, di zaman modern ini, ada yang merasa dirinya sebagai pembantu di rumah tangganya tatkala ia harus mencuci, memasak, menyetrika, mengurus anak, dan membersihkan rumah.
Maka tidak heran, sebagian istri yang juga berstatus ibu itu justru sangat senang jika pekerjaan rumah tangga dan tugas mengurus anak-anak itu diambil alih atau dikerjakan oleh pembantu. Bahkan, lebih ironisnya oleh orangtuanya sendiri (nenek atau kakek dari anak-anaknya). Dia pun menikmati pekerjaan di luar rumah meski suami mampu mencukupi kebutuhan keluarga.
Padahal, diantara ladang kebaikan yang utama bagi seorang istri atau seorang yang berstatus ibu justru berada di rumahnya. Dalam beberapa riwayat dapat kita temukan, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam menjelaskan, berbakti kepada suami dan mengurus anak-anak atau keluarga adalah satu bentuk jihad bagi kaum perempuan.
Ini bukan berarti, istri atau ibu-ibu dilarang memakai jasa pembantu. Ini bukan berarti, istri atau ibu-ibu dilarang membantu suami bekerja di luar rumah. Tapi ini persoalan, jangan merasa pembantu dengan pekerjaan rumah tangga. Jangan mengeluh dan merasa minder berstatus sebagai ibu rumah tangga. Karena pekerjaan di rumah tangga itu adalah mulia dan diridhoi Allah, ladang pahala, serta selamat dari fitnah.
Ingatlah, dirimu seorang ibu yang diamanahi Allah untuk melahirkan, merawat, menjaga, membesarkan, dan mendidik anak-anakmu. Dirimu seorang ibu, madrasah pertama dan utama bagi anak-anakmu. Dirimu seorang ibu, bukan yang pagi-pagi pergi bekerja meninggalkan anak dan keluarga, tapi karena ada anak-anak dan keluarga yang selalu menunggu kehangatan dirimu di rumah. Dirimu seorang ibu, seorang istri, bukan pembantu.
Wallahu A'lam....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H