"Sini sebentar bantuin abang".
Tumini datang dengan wajah cemberut.
"Cepat bantuin abang angkatin timba. berat banget nih"
Ketika tubuh Tumini sangat dekat dengan sumur Morahyek segara mendorongnya jatuh ke dalam sumur tua itu.
"BYURR..." Terdengar suara tubuh Tumini jatuh.
"YES!!..Mampuslah kau cerewet". Teriak Morahyek kegirangan.
Dengan santai dia kembali ke kamarnya, merebahkan dirinya ke ranjang.
" Hmmm..damainya rumah ini sekarang, tapi kok aneh ya?. aku kok malah merasa kesepian gini.
wah Tumini!! Tidak!! Ini tidak boleh terjadi..Tumini tidak boleh mati, Aku harus segera menolongnya.
Morahyek segera bergegas mengambil tali tambang lalu pergi ke sumur tua di belakang rumahnya.
"Tumini..maafkan aabang Tumini, cepat kau raih tali yang aku ulurkan ini!!". Teriak Morahyek sambil mengulurkan tali tambangnya ke dalam sumur.