Segerombolan Kanibal datang mengepung
menikam jantung Sang Bidadari, begitu kejam, begitu tak berperasaan.
Aneh, justru akulah yang tersungkur, jatuh meregang nyawa.
mereka menenggelamkanku pada kedalaman emosi
mencampurinya rasa takut, cemas dan curiga
sesakkan dada, kaburkan makna.
Tiba-tiba otakku bekerja lebih cepat
memendarkan kebijaksaan
dari pintu-pintu langit yang aku ketuk
Aku segera bangkit
Lalu pada Firman aku belajar memaknai kenyataan
tak sepantasnya kanibal-kanibal itu mengeruhkan otakku, menghitamkan hatiku, membinatangkan tindakanku.
Pada hidup aku belajar
membeningkan pemahaman
Pada hidup aku belajar
membeningkan pemahaman
Tentang Tuhan yang tugasiku berlaku baik
apapun dan bagaimana pun perasaanku.
Aku dongakkan kepalaku kelangit
Sang Bidadari kembali beningkan senyumnya,
" Terimakasih engkau tetap berlaku anggun". ucapnya dengan tersipu.
Langit ikut Tersenyum melihatku
kanibal-kanibal itu kini kering kerontang
kehabisan daging.
*Special Thank's To Allah for QS. Al-Hujurot : 12
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H