Mohon tunggu...
ELYANA SASMITA
ELYANA SASMITA Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya Seorang Guru, hoby saya menulis artikel dan membuat program inovasi terkait pelaksanaan pembelajaran disekolah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program Inovasi Gebu Literasi (Gerakan Budaya Literasi) di SDN 2 HIKUN

21 Agustus 2024   20:43 Diperbarui: 21 Agustus 2024   20:58 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Gebu Literasi membaca 15 menit sebelum pembelajaran/dok. pri


PROGRAM GEBU LITERASI (Gerakan Budaya Literasi)

DI SDN 2 HIKUN

  • Dasar Hukum

Permendikbud nomor 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti melalui pembiasaan membaca buku nonpelajaran selama 15 menit setiap hari sebelum pembelajaran dimulai sekarang ini juga sudah diterapkan di sekolah-sekolah. Jenis buku yang dibaca beragam, tidak harus buku pelajaran, bisa juga buku-buku sastra, seperti cerpen, novel, dll. Tujuan kegiatan membaca tersebut adalah untuk membudayakan cinta membaca.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang sistem perbukuan, pada pasal 4 butir c, mengatakan bahwa tujuan penyelenggaraan sistem perbukuan adalah untuk menumbuh kembangkan budaya literasi seluruh warga Negara Indonesia.

Masalah

Di SD Negeri 2 Hikun khususnya dikelas IVB minat baca peserta didik masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari siswa hanya mampu membaca tanpa memahami maksud dari sebuah tulisan, Siswa belum bisa memilih mana informasi yang dibutuhkan untuk memperkaya wawasan. Ketika diberikan soal siswa tidak dapat menangkap kata kunci dari pertanyaan yang diberikan. Dari 22 siswa kelas IVB hanya 68% siswa yang mampu memahami maksud dari sebuah teks bacaan dan menangkap informasi yang dibutuhkan dari sebuah teks bacaan. Selain itu ketika menulis sebuah kalimat masih ada siswa yang ketinggalan huruf atau tidak sesuai ejaan yang benar. Berdasarkan Hal tersebut maka dikembangkan Program Gebu Literasi yaitu Gerakan Budaya Literasi dengan tujuan meningkatkan minat baca siswa serta kreativitas siswa dalam menulis, kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan. Gebu literasi dilaksanakan dengan kegiatan membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Jenis bacaan bebas bisa buku pelajaran atau buku nonfiksi. Setelah siswa selesai membaca mereka akan mereview buku bacaan tersebut dalam bentuk tulisan maupun secara lisan untuk mengetahui tingkat kemampuan bernalar siswa dalam memahami suatu bacaan yang mereka baca, kemudian hasil review bwrupa tulisan dapat ditempelkan dimading kelas.

Isu Strategis

Budaya literasi tentunya sangat penting ditingkatkan di sekolah. Kemampuan dasar literasi yang berupa kemampuan membaca menulis harus menjadi prioritas utama dalam dunia pendidikan. Banyak manfaat yang didapatkan dari hasil membaca. Dengan membaca, kita bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan, misalnya membaca koran atau majalah. Dengan membaca kita juga bisa mendapatkan hiburan seperti membaca cerpen, novel, dll. Dengan membaca, kita mampu memenuhi tuntutan intelektual, meningkatkan minat terhadap suatu bidang, dan mampu meningkatkan konsentrasi. National Institute for Literacy, mendefinisikan literasi sebagai kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. Definisi ini memaknai literasi dari perspektif yang lebih kontekstual. Dari definisi ini, terkandung makna bahwa definisi literasi tergantung pada keterampilan yang dibutuhkan dalam lingkungan tertentu.

Cara Kerja Inovasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun