Ada anak kecil, umurnya sekitar 1 tahunan. Status saya hanyalah keponakan dari anak kecil tersebut dan saya tidak pernah pulang ke rumah karena tempat kuliah saya yang relative jauh. Ketika saya mendekatinya dan berusaha menggendongnya dia menangis. Apa alasannya? Ya tentu saja karena dia tak pernah melihatku, tak pernah bersamaku, melihatku hanyalah ketika aku liburan semester saja.
Fenomena tersebut tentu saja berkaitan dengan social awareness atau bisa disebut dengan kesadaran sosial. Lalu apa sih pengertian kesadaran sosial? Menurut wiktionary kesadaran sosial adalah kesadaran seseorang secara penuh akan hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat. Atau bahasa mudahnya bisa juga diartikan kemampuan seseorang dalam memahami lingkungan, budaya, aturan, kewajiban dan perbedaan antar manusia.
Jika dikaitkan dengan fenomena di atas. Anak kecil tersebut tentu saja belum bisa menerima lingkungan baru. Dia masih butuh latihan yang dibantu orang tua dan orang yang selalu berada di sampingnya. Akan tetapi hal tersebut termasuk hal yang sangat wajar untuk anak kecil ketika takut pada lingkungan. Lalu bagaimana cara mengenalkan lingkungan yang baru untuk anak kecil? Banyak cara untuk mengenalkan anak kepada lingkungan baru, akan tetapi yang saya bahas disini untuk anak yang berusia 3 tahun ke atas ketika ia akan memasuki dunia sekolah.Â
Menurut situs dari klikpsikolog cara pertama yaitu memperkenalkan situasi atau tempat atau bisa juga orang kepada anak, setelah itu ajaklah anak berdiskusi, apa yang membuatnya takut pada hal tersebut.
Social Awareness perlu dilatih sejak kecil, karena kesadaran diri sangatlah penting, manusia tidaklah bisa hidup sendiri, jadi perlu adanya akrab pada lingkungan dan patuh terhadap aturan yang berlaku. Dan juga bisa memahami arti perbedaan antar budaya, lingkungan, dan sesama.
Tantangan di zaman milenial ini adalah anak sering menyendiri dan asyik dengan gadget hingga tidak ada pembatasan dalam penggunaan gadget tersebut, apakah fenomena tersebut berdampak negative pada dirinya? Apakah ada kaitannya dengan kesadaran sosial? Jawabannya adalah tentu saja sangatlah berdampak dan juga berkaitan dengan kesadaran sosial.
Anak akan sering menyendiri dan kurangnya berkomunikasi dengan kawan sebayanya dan bisa juga kepada orang tuanya, dan bisa juga anak tersebut akan egois, kurang menghargai perbedaan, tidak bisa menerima lingkungan baru dan juga tidak peduli terhadap lingkungan baru. Lalu bagaimana tips untuk menghadapi kejadian tersebut?
Banyak cara yang bisa dilakukan, salah satu cara tersebut adalah mengenalkan pada anak permainan tradisional, misalnya gobak sodor, gobak sodor yaitu permainan yang dimainkan oleh 2 tim, 1 tim terdiri dari minimal 2 orang. 1 tim tersebut bekerja sama untuk menjaga bentengnya agar tidak ditembus tim lawan.
Setelah kita simak dari permainan tersebut, bisa kita simpulkan fungsi dari permainan tersebut diantaranya, melatih kerja sama anak, melatih tanggung jawab untuk menjaga bentengnya agar tidak dimasuki tim lawan, melatih menyelesaikan masalah (misalnya, memikirkan trik dan rancangan agar benteng tersebut tidak ditembus oleh tim lawan), dan juga melatih komunikasi antar teman sebayanya.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca, dalam tema Social Emotional Learning tinggal 2 bab lagi, maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan ini dan juga penulisan sebelum-sebelumnya. Dan jangan lewatkan artikel selanjutnya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H