Sempat aku tenggelam dalam heningmu
Begitu banyak kisah yang ingin kau ceritakan
Inginmu aku, namun kau mencoba mengingkari itu
Resahmu terlalu dalam untuk kuterjemahkan
Terkadang aku lupa
Bahwa ruang itu kini berbeda
Udara yang kita hela pun tak ingin saling mencampuri
Namun aku lupa bahwa hanya ada satu matahari yang menyinari bumi
Kau seolah memberiku ruang untuk bernapas
Seketika ruang sesakku membebaskan belenggu
Selayaknya riak-riak embun pagi tadi yang mengenai dedaunan kering seketika terbawa angin
Hilang dan tak ada lagi
Kau seolah menghentikan alur nadiku
Agar kau mampu menahanku seketika itu
Apakah seperti ini jati dirimu?
Aku ini juga manusia yang memiliki rasa
Entah sedalam apa
Egoku terlalu dominan walau hanya sebatas bertanya apa yang sedang kau pikirkan?
Bukan, sekali lagi bukan..Â
Aku hanya tak ingin seolah memberimu sedikit ruang untuk berteduh
Lagi-lagi arah pandang kita saling beradu
Alur waktu selalu mengarahkan kita tuk saling bertatap tanpa ragu
Segala suasana, segala kondisi, dan situasi
Apakah ikatan kita terlalu kuat untuk diingkari?
***
11/01/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H