Mohon tunggu...
Elva Riria
Elva Riria Mohon Tunggu... Freelancer - Aku, Alam Mimpi, dan Negeri Ajaib.

Aku hanya ingin bercengkrama dengan kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Rana dalam Jelaga

18 Juli 2018   22:29 Diperbarui: 19 Oktober 2018   17:45 2441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kutegaskan sekali lagi

Detik ini kuputuskan untuk mengaburkan namamu dari penglihatanku

Mengabaikan suaramu dari pendengaranku

Melewatkan lambaian tanganmu dari pandanganku kala pertemuan singkat sore tadi

Pasir putih yang kugenggam erat itu

Telah kau hamburkan hingga hilang tertelan hawa dingin yang merasukiku

Untaian janjimu bersamaan dengan secangkir teh madu senja itu mau tak mau harus kuurungkan tuk melekat erat

Pikirmu, kau masih saja leluasa karna aku bersedia menujumu

Memang benar adanya

Namun menujumu tak sebercanda itu

Ada kalanya berlarian itu membawa kelelahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun