Oleh : Elvirida Lady Angel Purba
Indah bumi pertiwiku dalam bingkai kedamaian bhinneka
Menjunjungan tinggi rasa demokrasi
Memupuk rasa kemanusiaan serta penuh dengan rasa kepedulian
Aman dan tentram tanpa si pengusik
Namun semua berubah seketika
Rasa cinta, kepedulian, juga kemanusiaan telah sirna
Akibat nafsu yang menjiwai
Padahal kita saling melukiskan surga kebhinekaan
Setan apakah yang merasukimu?
Sungguh kejam dirimu
Rela dibalut api nafsu demi memperkaya diri
Membakar ikatan solidaritas menjadi debu tanah
Air mata tumpah saat bercumbu dengan kekerasan negara,
Melihat si lemah termangu lunglai dalam fakta yang nyata
Kau hisap kehidupan rakyatmu tuk memuaskan nafsu
Membunuh kaum kecil dengan belati keangkuhanmu
Wahai sang penguasa
Kau telah mengingkari sumpahmu
Sungguh, sulit kami percaya
Engkau yang dahulu tempat kami meletak harapan dan kepercayaan,Â
Kini berubah seakan bukan dirimu yang dulu
Hanya ada harta, kekuasaan dan kepuasaan nafsu sajalah yang ada dalam pikiranmu
Semua janji yang dulu kau tebar untuk menangkap kepercayaan masyarakat, kini berubah menjadi melukai hatiÂ
Meski kau tampak berpakaian rapi dengan segala setelanmu, namun nyatanya kau telanjang hati
Kami sudah lelah dengan hidup kami
Jangan kau tambah lagi dengan kelakuan tak bijakmu itu
Jangan kau kotori negara ini dengan kepalsuanmu
Negara ini hanya butuh kejujuran bukanlah kebohongan
Wahai, pejabat terhormat nan Pandai
Jangan hanya duduk santai di kursi saat rapat
Tolong lihat kebawah sebentar, ada kami yang sedang dirundung derita disaat kalian sedang bahagia dalam tawa
Karena semua janjimu dulu adalah harapan bagi kami menghapus sendu, bukan awalan dari pilu