Mohon tunggu...
Elvrida Lady Angel Purba
Elvrida Lady Angel Purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mengalir dan Kritis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

It won’t always be easy, but always try to do what’s right.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Alasan Betapa Penting Suaramu

27 April 2021   23:00 Diperbarui: 28 April 2021   11:07 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Elvrida Lady Angel Purba 

Indonesia tanah air beta, air pun di beli tanah pun di rampas

Indonesia tanah pusaka, tanah tertumpah darah oleh senjata aparat

Hiduplah tanah ku hiduplah negeriku, mati di tanah sendiri, lapar di negeriku

Indonesia di sanalah aku berdiri kini duduk pun tak bisa

Sebab, Investasi modal asing seperti vampir menghisap darah alam bumi pertiwi

Pikiran kritis di bunuh atas nama stabilitas negara

Sudahkah merdeka jika tanah dan air jadi milik asing

Menderita mengajarkan aku untuk terus berjuang

Aku berusaha lagi bangga aku jadi orang Indonesia

Masih bisa terdiam tercekat walau hati dan jiwa sudah perih sekali

Masih bisa menerima menengadah walau asa dan sukma sudah pilu sekali

Masih bisa berdiri bertahan walau raga dan dompet sudah payah sekali

Menahan diri tidak menangis dari jatuh-bangun perubahan hidup berkali-kali

Sudah biasa dibohongi pejabat dan media berulang-ulang kali

Mereka masih kuat karena hidup memang harus begini

Aku harus keras bekerja walau hilang waktu agar asap dapur terus mengepul

Negaraku memiliki segala sesuatu yang tak kupunya

Bahkan diriku saja ditangung oleh Negara

Namun Negaraku miskin akan keadilan

Dan yang kupunya hanyalah suara,

Suara dapat mengubah segalanya jika dilakukan bersama

Riau, 27 April 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun