Mohon tunggu...
Elvrida Lady Angel Purba
Elvrida Lady Angel Purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mengalir dan Kritis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

It won’t always be easy, but always try to do what’s right.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Doa

19 April 2021   20:34 Diperbarui: 19 April 2021   21:02 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Elvirida Lady Angel Purba

Awan hitam yang menutupi langit

Dedaunan yang melambai-lambai

Labirin kedap tampak seperti tak berpenghuni

Angin pun enggan menyapa

           

            Keadaan seperti menggambarkan apa kurasa

            Rasa sakit  yang semakin menggerogotiku

            Energiku semakin melelah untuk melawannya

            Tiada suka yang kurasa

Rasa sepi yang hantuiku

Membuatku seakan tak sanggup untuk bertahan

Air mataku selalu membasahi wajah

Karena kesedihan menjiwaiku

           

            Aku selalu berandai

            Andaikan Aku sama seperti mereka

            Andaikan rasa ini tak pernah muncul

           Mungkin aku akan bahagia

Dalam doa selalu ku bertanya pada Tuhan

Dosa apakah yang kulakukan Tuhan?

Mengapa Aku seperti ini?

Namun tidak ada jawaban

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun