kami adalah pemuda indonesia
yang akan meneruskan perjuangan
dan pengemban amanat rakyat
yang penuh penderitaan dan kesengsaraan.
Nasib menentukan lain, keseimbangan pun mulai goyah
Ada jarak yang jauh antara jasa dan imbalan
sebanyak keuntungan tak dapat digenggam
lenyap bersama jeritan dan derita
Pancasila yang sering dikumandangkan
Di seluruh pelosok tanah air ini
Hanyalah simbol belaka
Percuma dan sia-sia saja
Karena pada kenyataannya
Kami sangat tertekan dan hidup terjerat
upah yang didapat; terlalu murah
Sedangkan kebutuhan hidup terlalu mahal
Penjajahan kembali terjadi di bumi pertiwi ini oleh persekongkolan jahat investor, pengusaha kakap bahkan politisi istana
Mereka tidak bermodal senjata, tak membawa pasukan tentara juga kendaraan lapis baja
Tapi mereka lewat undang-undang dan kebijakan yang menggiring kita ke neraka
Agar mereka dapat menguasai bumi pertiwi
Upah tidak cukup buat menopang hidup
Terus dengan siapa nasib ini kusandarkan?
Membuat kebijakan agar bekerja layaknya mesin
Hak kami pun di rampas
Ingin ku lawan
Namun nasib menjadi ancaman
Nyawa juga menjadi korban
Tapi sangat tertindas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H