Mohon tunggu...
Elvrida Lady Angel Purba
Elvrida Lady Angel Purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menuangkan isi pikiran

Mengalir

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Resahku

26 Oktober 2021   21:56 Diperbarui: 26 Oktober 2021   22:48 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Elvrida Lady Angel Purba

Saat rumahku tercemar, semua tak lagi sama

Paranoid itu mucul kepada siapa saja

Semilir angin pun mendatangkan tanda tanya

Apa yang dialirkannya ke pori-pori kulitku?

Senyum pun tak lagi terpancar

Sebab senyum ikhlas tenggelam di balik tirai

Tirai itu menyulitkan kami berekspresi

hanya mata yang bicara dengan bahasanya

Angka-angka seakan menjadi musuh

Ya musuh, sebab kami takut!

Air mata tumpah saat melihat angka itu

Angka itu bukan sekedar angka

Didalam angka itu, ada saudaraku

Ada yang sedang bersukacita karena kesembuhannya

Ada yang sedang berjuang untuk sembuh

Ada juga yang berdukacita karena kematiaan

Kami selalu berdoa

Agar angka itu memihak kepada sukacita

Namun siapa yang tau?

Angka itu lebih memihak kepada pilu

TPU kini tampil sebagai panggung besar

Lampu sorot tak kunjung padam

Manusia berteman dengan alat berat

Mulai dari pagi kembali ke pagi

Manusia berjubah putih itu selalu setia

Menyambut mobil berbunyi serene

Tangis histeris pun selalu terdengar

Bahkan tak mengenal waktu

Namun sebelum sampai di TPU

Ada mereka bekerja baik siang maupun malam

Menyimpan lelah dalam-dalam

Demi menyelamatkan banyak raga

Mereka satu per satu gugur

Namun semangatnya tak pernah luntur

Mereka berkorban susah payah

Kita bantu dengan tetap di rumah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun