Mohon tunggu...
Elviza Diana
Elviza Diana Mohon Tunggu... Freelancer - Penjelajah kata

Ibu,penulis,jurnalis,dan penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pulang Takut, Tak Pulang Rindu

16 Mei 2020   23:17 Diperbarui: 16 Mei 2020   23:56 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dilema para perantau di Ramadan kali ini memilih mudik dan tak mudik. Sama seperti dilemanya pemerintah yang melarang mudik tapi kemudian membuka kembali akses transportasi publik. Saya sudah dua tahun tidak menemani suami mudik. Biasanya setiap hari raya Idul Fitri, kami bergiliran berlebaran di kampung suami atau di kota saya yang sekaligus tempat kami bermukim saat ini. Saya merasakan kerinduan yang luar biasa suami pada kedua orang tuanya, tapi kami sepakat memilih keselamatan mereka yang utama daripada kerinduan yang berakibat fatal. 

Mertua saya sudah berumur dan beresiko tinggi jika terpapar covid 19. Soalnya mama mertua saya diabetes dan sudah menjalani cuci darah dan papa mertua pun telah berumur. Kami berharap melewati banyak ramadan lagi bersama mereka, maka kami kuatkan hati tidak menemui mereka.

Tidak mudik bukan berarti silaturahmi tak bisa terus berlanjut.Ada banyak aplikasi untuk para pemudik online menepis beban rindu dengan bertemu dan bercengkerama di dunia maya. 

Untuk percakapan dengan video dan bisa mengajak seluruh anggota keluarga bisa mengaktifkan beberapa aplikasi meet room seperti Zoom, google meet, whatsApp, skype dan beberapa aplikasi lainnya. Tapi kalau saya dan suami biasanya memilih video call by WhatsApp untuk bersilaturahmi dengan mertua dan saudara. Memang hanya empat orang yang bisa diundang bercakap-cakap bersama. Namun aplikasi ini tergolong ringan dan mudah diaplikasikan bagi orang tua yang buta teknologi.

google erath/dokpri
google erath/dokpri
Mudik bukan saja sebagai pengobat rindu bertemu dengan orang terkasih. Tapi juga kenangan akan tempat, jalan masa meghabiskan waktu semasa kecil. Google earth bisa menjadi solusi bagi para penyintas pandemik untuk bernostalgia sejenak pada kenangan-kenangan masa lalu, tapi tidak termasuk kenangan dengan mantan yaaa...itu perih, jenderal

Cara menggunakan aplikasi ini juga cukup gampang. Buka google earth di komputer maupun smartphone. Kemudian klik "Telusuri" tulis lokasi yang ingin dituju. Jika ingin ditampilkan secara 3 dimensi, bisa menggunakan klik "menu" dan pilh "gaya peta" dan aktifkan bangunan 3D.

Google earth juga dilengkapi dengan gambar, untuk mempercepat proses pemuatan gambar bisa dengan klik "menu" lalu "setelan" dan klik "ukuran cache memori.

Aplikasi ini akan membawa kamu mudik sesungguhnya mesiki hanya di dunia maya. Menelusuri rumah kerabat, teman dan tempat-tempat spesial di kotamu akan terasa nyata dengan google earth. Selamat mudik , bagi para pemudik yang pulang takut, tak pulang rindu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun