Ramadhan 1441 Hijriah kali ini,sedikit senyap dan terasa berbeda. Tak ada tabuhan bedugh dan arakan rabana keliling kampung untuk merayakannya. Kita diuji dengan melakukan ibadah dalam diam.Â
Dalam keheningan, tanpa ritual, tanpa perayaan, tanpa keramaian. Sahur pertama di tengah pandemik ini juga terasa berbeda, tak ada terdengar suara mikropon dari mesjid kompleks membangunkan. Semua senyap,hanya ada kentongan tukang jaga malam yang membantu merawat memori tentang sahur-sahur di Ramadhan yang lalu.Â
Sahur penting untuk menentukan daya tahan tubuh selama berpuasa. Pemilihan menu sahur harus berkualitas tidak perlu banyak. Bagi para ibu dengan balita yang baru membiasakan diri untuk turut berpuasa ada lima langkah yang harus diperhatikan dalam menyiapkan sahur,diantaranya:
1. Selalu siapkan bahan masakan yang sudah siap tumis,bening atau goreng.
Agar praktis, ibu bisa menyiapkan beberapa sayuran yang sudah diiris dan bersihkan. Untuk mengantisipasi bangun telat, atau harus menghadapi drama pagi bangun sahur sang buah hati. Ibu dituntut menyiapkan sahur dengan cepat,cermat dan cerdas.Â
Beberapa sayuran seperti wortel,buncis,kol, bayam dan sawi bisa dibersihkan dan diiris sebelum tidur ataupun di sore hari. Semua sayuran ini bisa disimpan dalam kantong atau kotak yang kedap udara, agar sayur tetap segar saat dimasak.Â
Begitupun dengan daging,ayam,atau ikan.Bisa direbus juga terlebih dahulu dan diberi bumbu. Ini untuk memudahkan ibu mengolah bahan-bahan tersebut menjadi berbagai varian makanan. Vitamin dan protein menjadi dua hal yang perlu diperhatikan wajiba ada dalam menu sahur
Sediakan selalu buah-buahan lokal yang mengandung banyak vitamin  dan serat seperti apel, pepaya, pisang, mangga, jeruk, dan  kalau mau untuk diet baik juga konsumsi alpukat. Karena mengandung lemak baik dan mampu menstabilkan kadar kelestrol dalam darah. Menghadapi pandemik, konsumsi buah yang kaya vitamin sangat dianjurkan guna meningkatan imunitas tubuh.Â
3. Roti dan oatmeal
Bagi ibu yang sedang melatih anak berpuasa, memang dituntut sabar apalagi soal membangunkan sahur sang buah hati dan memancing dia untuk berselera makan. Roi dan oat menjadi pilihan ketika anak susah makan sahur.Â
Selain praktis, roti dan oatmeal yang kaya akan serat, karbohidrat dan protein. Bisa tambahkan susu cair dan keju, untuk menambah nafsu makan anak. Roti bia dipanggang dengan selai kesukaannya. Sahur pun menjadi nikmat dan sehat tanpa drama gerakan tutup mulut sang anak.
4. Bumbu racik dan tepung siap saji
Guna menghemat waktu, selalu siapkan bumbu racik yang praktis seperti lada, ketumbar, bawang putih, jahe, kunyit bubuk. Sebagai bahan taburan, ibu juga perlu menyiapkan bawang goreng siap pakai. Berbagai bumbu itu diperlukan untuk membuat soup hangat untuk menu sahur ataupun pindang ikan yang segar.Â
Siapkan juga berbagai daun-daun tambahan, seperti daun kunyit, serai, daun jeruk, salam dan lengkuas di kulkas. Sehingga sewaktu-waktu dapat langsung digunakan. Untuk membuat aneka gorengan, tidak salah siapkan juga bumbu racik dan tepung bumbu yang membuat hemat waktu ibu untuk siapkan menu sahur. Tapi jangan gunakan sering, karena kurang baik bagi kesehatan.Â
Telur menjadi pelengkap sekaligus menu penyelamat di kala sahur yang kesiangan. Kita hanya punya waktu sedikit, tapi tetap harus sahur, telu bisa menjadi pilihan tepat. Telur merupakan superfood yang kaya nutrisi.
Kris Gunnars, BSc dalam Authority Nutrition dilansir dari detik.com menyebutkan bahwa nutrisi telur sangat luar biasa, Dalam sebutir telur terdapat Vitamin A, Folat, Vitamin B5, B12, B2, fosfor dan selenium. Juga vitamin D,E,K,B6, kalsium dan zinc.Â
Jadi bunda harus kreatif dan mencari beberapa resep berbahan telur yang praktis buat sahur. Tapi didadar dan ceplok dengan taburan bawang goreng dan kecap iasanya juga sudah terasa sedap. Mengingat pandemik ini, kita juga harus mengajarkan anak agar lebih empati dan semagat berbagi dengan hidup yang sederhana. Selamat menjalankan ibadah puasa...
