Kini layanan itu semakin dicari konsumen,di tengah pandemi yang melanda hampir 20 hari ini. Apalagi sejak Selasa, 24/3 ditetapkan satu pasien positif Covid 19 di Jambi. Orang-orang mulai sedikit sadar dan mengurangi aktifitas di tengah keramaian. Tapi bagaimana nasib para pedagang ini?Â
" Makin banyak yang belanja online dan para pedagang idak teraso nian Corona ini," katanya ketika mengantarkan pesanan belanjaan saya.
Uniknya belanja online versi mba Via ini,selain harganya yang terjangkau. Kita sering mendapatkan bonus-bonus dari para pedagang tersebut. Seperti kemarin saya mendapatkan satu bungkus besar jeruk nipis dan satu ikat sayur sawi hijau.Â
"Bonus dari Bang Doni," katanya menyebutkan salah satu nama penjual Ikan dan Sotong langganannya.
Kita memang sepakat melakukan minimalisir jarak fisik untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19 tapi tidak interaksi sosial dan penghidupan bagi para pedagang,transportasi online dan lainnya. Mereka butuh penghasilan untuk terus hidup.Â
"Aku selalu cerewet sediakan sabun dan air keran di depan warung. Sebelum mereka makan aku berulang-ulang ingatkan pedagang untuk cuci tangan.Terkenal cerewet aku di sano," sebutnya sembari tersenyum.
Sehat-sehat selalu  mba Via, sehat-sehat selalu pedagang,sehat-sehat selalu semua orang yang tidak punya pilihan untuk berdiam diri di rumah. Kalian bekerja agar kami tetap bisa di rumah dengan makanan sehat dan bergizi.Terimakasih dan salam hormat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H