   Awal tahun 2024 tepatnya di bulan Januari Forum Indonesia Menulis (FIM) menyelenggarakan program Guru Motivator Literasi (GML). Aku sangat tertarik untuk mengikuti program GML. Syarat mengikutinya harus membuat esai pribadi. Aku mencoba menulis esai pribadi sebanyak satu lembar sesuai dengan syarat yang ditentukan panitia.
   Aku dinyatakan lulus sebagai Kandidat GML. Banyak hal yang harus aku lakukan dalam program GML. Aku harus mengikuti pelatihan menulis melalui zoom meeting. Pelatihan ini kadang membuat waktuku tersita karena hampir setiap zoom meeting selesai sampai larut malam. Aku harus melakukan diseminasi memberikan pelatihan kepada siswa, guru, dan kepala sekolah.
   Dengan mengikuti GML ini aku merasa sangat capek, lelah yang luar biasa. Ternyata banyak yang harus aku selesaikan. Belum lagi aku harus menyelesaikan  pekerjaan di sekolah sebagai guru dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Aku harus tetap semangat demi mengikuti lomba.
   Untuk mencapai ekspektasi, aku bernegosiasi dengan kepala sekolah bahwa program ini sebagai ajang lomba bagi siswa, guru, dan kepala sekolah. Semua berkesempatan mendapatkan juara. Kepala sekolah akhirnya mendukung dan membiayai pembuatan buku guru. Buku siswa juga ditanggulangi  kepala sekolah sampai buku diterbitkan.  Aku bersyukur dengan kemudahan ini. Aku juga mengepakkan sayap ke sekolah lain agar aku bisa mendapatkan banyak jumlah penulis.
   Aku harus mengedit sendiri karya-karya siswa, guru, dan kepala sekolah. Selesai mengedit naskah, aku harus membuat daftar isi, kata pengantar, menyusun blurb, dan juga judul buku. Akhirnya, aku bisa menghasilkan lima buku, dua buku guru dan tiga buku siswa sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
   Aku tidak menyangka dengan perjuanganku yang tak kenal lelah,  aku mendapatkan juara satu GML tahun 2024. Serasa tidak percaya tetapi ini nyata. Aku mendapatkan uang tunai, piagam, dan berkesempatan mengikuti tour ketiga negara. Ini merupakan hadiah yang terindah yang pernah aku dapatkan. Benar pepatah mengatakan, hasil tidak mengkhianati usaha.
Â
