Mohon tunggu...
Elvita Wahyu Safitri
Elvita Wahyu Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterkaitan antara semua konsep komunikasi antarbudaya dalam latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda

29 November 2024   23:56 Diperbarui: 29 November 2024   23:56 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Menghargai perbedaan dalam gaya berkomunikasi seperti volume bicara dan ekspresi wajah 

3. Bersikap ramah dan terbuka, ini bertujuan untuk menciptakan rasa nyaman dari kedua belah pihak.

Pengalaman pribadi saya,ketika saya kuliah di Yogyakarta saya bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda dan hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya karena dengan ini saya bisa menghargai perbedaan budaya dan bahasa yang berbeda, dan ini memang menjadi tantangan buat saya karena harus memahami karakter seseorang dari latar belakang yang berbeda. Namun, dengan adanya perbedaan budaya dan bahasa saya senang dan bangga karena banyak hal baru yang saya ketahui. Menurut Saya sangat Sulit untuk bisa memahami bahasa teman teman saya yang berasal dari berbagai budaya yang berbeda meskipun mereka mengucapkannya dengan bahasa Indonesia tetapi logat mereka masih kelihatan ketika berbicara. Tetapi hal ini membuat saya senang karena ketika kuliah di Yogyakarta saya bisa mengenal banyak sekali budaya dan bahasa yang berbeda. Dan saya juga harus tetap menghargai dan menghormati lawan bicara kita agar kita juga dihargai oleh mereka.

Seandainya Jika saya menjadi seorang jurnalis, pemahaman tentang mata kuliah komunikasi antar budaya akan sangat penting dalam menjalankan profesi ini terutama di Indonesia yang kaya akan keberagaman budaya. Pemahaman ini memungkinkan Jurnalis untuk menyampaikan berita dengan lebih sensitif dan akurat, menghindari stereotipe,serta membangun dialog yang konstruktif di antara berbagai kelompok budaya. Jurnalisme antar budaya berfungsi sebagai “jembatan toleransi,” membantu menciptakan pemahaman dan penerimaan di masyarakat yang beragam. Selain itu, keterampilan ini memperkuat kompetensi komunikasi wartawan, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan perilaku, sehingga meningkatkan kualitas pemberitaan.

Elvita Wahyu Sawitri 

Universitas Aisyiyah Yogyakarta 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun