Dikutip dari buku Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru (2012) karya Purwa Atmaja Prawira, dari segi bahasa psikologi berasal dari bahasa Yunani psycho yang artinya roh, jiwa, atau daya hidup, dan logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Dalam kamus oxford, bahwa istilah psyche mempunyai banyak arti dalam bahasa Inggris yakni soul, mind, dan spirit yang diartikan sebagai ilmu jiwa. Dalam bahasa lain juga ditemukan arti yang sama, dalam bahasa Arab ilmun-nafsi, bahasa Belanda zielkunde, bahasa Jerman seelenkunde, yang kesemuanya itu memiliki arti sama yakni ilmu jiwa.Â
   Pada masa psikologi masih merupakan sesuatu yang dipikirkan oleh para filsuf, definisi psikologi sebagai ilmu jiwa belum menimbulkan banyak perbedebatan. Tetapi, sejak psikologi berdiri sebagai ilmu yang tersendiri atau terpisah dari ilmu induknya filsafat, mulailah timbul kesulitan-kesulitan. Karena salah satu tuntutan ilmu pengetahuan bahwa hal-hal yang dipelajari dalam ilmu harus dapat dibuktikan dengan nyata. Padahal untuk membuktikan adanya jiwa sebagai sesuatu yang nyata adalah tidak mungkin apalagi untuk mengukur atau menghitung dengan alat-alat objektif. Oleh karena itu, psikologi mempunyai sifat seperti yang dimiliki ilmu pengetahuan pada umumnya (Saleh. A. A, 2018), yaitu:
1. Objek tertentu
Objek inilah yang akan menentukan langkah lebih lanjut dalam pengupasan ilmu pengetahuan.
2. Metode penyelidikan tertentu
Tanpa adanya metode yang teratur dan tertentu, penyelidikan kurang dapat dipertanggungjawabkan dari segi keilmuan.
3. Sistematik yang teratur sebagai hasil pendekatan terhadap objeknya
   Hasil pendekatan terhadap objek kemudian disistematisasi sehingga merupakan suatu sistematika yang teratur yang menggambarkan hasil pendekatan terhadap objek tertentu.
   Beranjak dari syarat psikologi menjadi ilmu pengetahuan tersebut menjadi landasan dari beberapa tokoh dalam memberikan pengertian psikologi. Di antara pengertian yang dirumuskan oleh ahli antara lain:
1. Singgih Dirgagunarsa berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
2. Plato dan Aristoteles berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
3. Wilhelm Wundt berpendapat bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti panca indera, pikiran, merasa (feeling), dan kehendak.
   Pengertian psikologi di atas menunjukkan beragamnya pendapat para ahli psikologi. Perbedaan tersebut bermuasal pada adanya perbedaan titik berangkat pada ahli dalam mempelajari dan membahas kehidupan jiwa yang kompleks. Itulah sebabnya, sehingga sangat sukar adanya suatu rumusan pengertian psikologi yang disepakati oleh semua pihak. Akan tetapi, paling penting yang dipetik dari berbagai pengertian tersebut yaitu hal itu cukup memberikan wawasan pengertian tentang psikologi. Menurut penulis sendiri memberikan pengertian bahwa psikologi adalah disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta pengaruh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal terhadap keduanya.
Berdasarkan pengertian di atas, apakah psikologi penting dalam pendidikan?
   Manusia diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala terdiri dari dua aspek kehidupan yaitu aspek jasmaniyah dan aspek rohaniyah, aspek fisik/materiil dan mental/spiritual atau fisiologis dan psikologis. Kedua aspek kehidupan tersebut menjadi objek penelitian yang menarik. Oleh karena itu, di dalamnya terkandung rahasia yang sangat berharga sehingga perlu diketahui untuk kebahagiaan manusia sendiri.
   Psikologi memegang peranan penting dalam pendidikan. Di era perkembangan teknologi yang semakin maju ini, pendidikan tidak sekedar mentransfer pengetahuan kepada siswa, tetapi juga berperan dalam membangun karakter yang mulia, kepribadian yang seimbang dan emosional yang kuat. Salah satu dampak positif penerapan psikologi dalam pendidikan adalah peningkatan motivasi belajar siswa. Setiap orang termotivasi dengan cara yang berbeda. Hal ini akan berdampak pada peningkatan hasil belajar dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
   Selain itu, psikologi juga penting bagi pendidik untuk mengetahui kepribadian siswanya. Kepribadian inilah yang wajib dipahami oleh seorang pendidik agar dapat menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Sehingga khususnya bagi calon pendidik dan pendidik yang telah berkecimpung pada lembaga sekolah diwajibkan memiliki kepekaan dan keterbukaan kepada siswa sehingga siswa tersebut merasakan bahwa guru adalah tempat ternyaman kedua setelah orangtua untuk bercerita, berkeluh kesah, dan berbagi kasih.
   Terakhir, psikologi membantu dalam mengidentifikasi permasalahan psikologis yang dialami peserta didik. Beberapa peserta didik ada yang mengalami kesulitan belajar, emosi yang kurang stabil, adaptasi lingkungan sekitar, maupun masalah yang bersifat pribadi. Inilah peran psikologi yang mampu memberikan pendekatan dan intervensi secara tepat sehingga dapat mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian, proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan kondusif.
   Kesimpulannya, psikologi sangat berperan penting dalam peningkatan mutu pembelajaran yaitu peningkatan motivasi belajar siswa, mengetahui kepribadian siswa, psikologi juga membantu dalam mengidentifikasi permasalahan psikologis yang dialami peserta didik.
 Sumber:
Prawira. A. P. 2012. Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru. Yogyakarta. ArRuzz Media.
Saleh. A. A. 2018. Pengantar Psikologi. Sulawesi Selatan. Aksara Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H