Selama proses pembelajaran saya menggunakan metode pembelajaran berbasis permainan dan media pembelajaran laptop guna mendukung siswa agar aktif dan termotivasi dalam pebelajaran. Beberapa minggu saya mengajar siswa kelas II, mereka tertarik dan lebih semangat dengan pembelajaran tersebut dibandingkan dengan metode pembelajaran ceramah.Â
Hambatan dalam kegiatan pembelajaran di kelas II yakni saya agak kesulitan dalam mengelola kelas dikarenakan siswa sangat hiperaktif, membutuhkan waktu yang agak lama untuk mengelola kelas agar suasana kembali kondusif.Â
Adaptasi Teknologi dengan dilakukan pembukaan pada pukul 10.15-10.25 WIB oleh Mufti selaku ketua kelompok.Â
Kedua, dalam segi adaptasi teknologi pada hari Kamis, 24 Juni 2021 di SD Miftahul Ulum dilaksanakan sosialisasiKegiatan ini dilaksanakan oleh delapan guru, dengan tujuh guru kelas dan kepala sekolah serta tujuh mahasiswa sebagai penyelenggara kegiatan sosialisasi. Kemudian dilaksanakan Sosialisasi Adaptasi Teknologi mengenai Mind Map dan Desain dan Canva yang disampaikan oleh Mufti. Sosialisasi kedua dilakukan oleh Ghisa mengenai penggunaan Google Meeting sebagai solusi pembelajaran daring.Â
Sosialisasi ketiga dilakukan oleh Elvira mengenai penggunaan Power Point sebagai media pembelajaran. Sosialisasi keempat dilanjutkan oleh Ola mengenai penggunaan Learning Management System (LMS) yaitu Classroom untuk mempermudah kegiatan pengumpulan tugas atau pembagian materi saat pembelajaran khususnya di masa pandemi.Â
Sosialisasi ke lima oleh Hari mengenai Penggunaan Google Form sebagai alternatif dalam melakukan evaluasi kepada siswa khususnya di masa pandemic serta membahas mengenai penggunaan scanner mobile untuk mempermudah keperluan menscan suatu dokumen yang diperlukan.
 Sosialisasi selanjutnya dilakukan oleh Cyntia mengenai beberapa tips untuk keperluan guru dalam pemenuhan kebutuhan aplikasi sesuai dengan kendala-kendala yang terjadi di sekolah. Sosialisasi terakhir dilakukan oleh Dea mengenai penggunaan aplikasi tatap maya yaitu Zoom sebagai alternatif lain untuk keperluan virtual meeting.Â
Hambatan yang saya alami yakni sosialisasi adaptasi teknologi ini dilakukan diakhir kegiatan program Kampus Pengajar karena di awal kegaiatan kami fokus dalam perapihan administrasi sekolah. Terakhir, perpihan admnistrasi sekolah yang mahasiswa lakukan yakni menyebaran proposal kratif ke beberpa lembaga secara online maupun offline dan pamflet donasi melalui media sosial masing-masing.Â
Namun, setelah beberapa pekan di follow up kembali hanya beberapa lembaga saja yang merespon proposal kreatif tersebut. Lalu, mahasiswa merapihkan ruang perpustakaan dan member kode untuk buku tematik, ktsp, dan buku hasil donasi. Selanjutnya, mahasiswa diberikan tugasnya masing-masing untuk mengerjakan beberapa format Buku Sekolah, Buku Kesiswaan, dan Buku Kepegawaian. Untuk kegiatan terkahir mahasiswa memaparkan beberapa administrasi yang telah dibuat beserta cara-cara pengisian Buku Administrasinya.Â
Hambatan yang saya alami dalam program administasi yakni dalam mencari format administrasi yang jelas sesuai dengan ketentuan, hal ini dikarenakan sekolah tidak memliki format yang jelas. Selain itu, kegiatan ini memerlukan waktu yang banyak, karena dalam pembagian waktu Mahasiswa sibuk dalam kegiatan mengajar.
Diadakanya program tersebut diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan diri melalui aktivitas diluar kelas perkuliahan. Lembaga Pengembangan Penelitian Mahaiswa (LPPM) UPI juga berkerjasama dengan pihak Kampus Merdeka. Kegiatan ini juga dapat direkognisi dengan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN) UPI. Harapan saya melalui program ini diharapkan terjadi proses pembelajaran secara optimal kepada semua siswa dalam kondisi terbatas selama pandemi covid-19 terutama sekolah di daerah 3T.