Akhir tahun 2019 dunia digemparkan dengan kemunculan Virus Corona yang berasal dari Wuhan China. Virus ini menyebar secara cepat keberbagai belahan dunia termasuk Indonesia dimana secara resmi diumumkan oleh pemerintah pada Maret 2020 bahwa telah terdapat dua pasien yang terinfeksi virus corona. virus ini secara cepat merebak di tanah air dan menyebabkan pemerintah mengambil langkah tegas termasuk dalam bidang pendidikan dimana pendidikan yang biasa dilakukan secara tatap muka digantikan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Berdasarkan peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan pada tahun 2012 mengenai Undang-undang perguruan tinggi no 12 tahun 2012 pasal 13 bahwa pembelajaran jarak jauh merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh menggunakan berbagai teknologi informasi.Â
Dengan adanya kebijakan tersebut seluruh sekolah yang ada di Indonesia melaksanakan pembelajaran jarak jauh termasuk di daerah Kabupaten Empat Lawang Sumatra Selatan. Namun upaya melaksanakan kegiatan jarak jauh tidak mudah untuk dilakukan terutama untuk memanfaatkan teknologi khususnya di SDN 30 Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang.
Dikarenakan di daerah ini tidak terdapat jaringan telekomunikasi dan hampir seluruh wali murid juga tidak memiliki Smartphone membuat kepala sekolah menetapkan kebijakan untuk datang kesekolah setiap hari hanya untuk mengumpulkan tugas dan mengambil tugas yang baru sebagai bentuk kehadiran. setelah dicoba berapa minggu cara ini sangat tidak efektif dan banyak nya wali murid yang berkeluh kesah karena peserta didik yang tidak belajar dan hanya mendapatkan tugas. kebijakan diperbaharui dimana peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran namun hanya 1 jam pembelajaran yang dilaksanakan dari pukul 08.00-10.00 WIB.
Dengan keterbatas sistem pembelajaran yang ada di SDN 30 Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, Saya Elvira Damayanti Desastra sebagai perwakilan dari program kampus mengajar mengambil langkah untuk kelas tambahan atau home visit hanya untuk 1 kelas saja agar tidak terlalu banyak kerumunan. hal ini mempermudah dikarenakan di SDN 30 Gelanggang jumlah siswa yang sedikit yakni 68 orang peserta didik. Dimana kelas 1 hanya terdapat 18 siswa, kelas 2 dengan 6 orang siswa, kelas 3 dengan 7 orang siswa, kelas 4 dengan 7 orang siswa, kelas 5 dengan 13 orang siswa dan kelas 6 dengan 17 siswa. selain kelas tambahan atau visit home yang dilaksanakan sehabis jam sekolah dari jam 10 hingga 12 siang terdapat beberapa rencana program kegiatan yang telah berhasil dilaksanakan selama 3 bulan membatu proses pembelajaran di SDN 30 Tebing Tinggi yakni:Â
Tabel 2.1 Rencana Program dan Kegiatan
Minggu Ke-
Kegiatan
Minggu ke-1
Pengenalan Program kepada guru dan peserta didik
Mengenali lingkungan sekolah dan hal-hal yang dibutuhkan
Minggu ke-2
Mengajak peserta didik untuk mengenal adaptasi teknologi
Minggu ke-3
Literasi terutama pada kelas 1 dan 2 dalam hal ini membantu mengenal huruf dengan baik
Minggu ke-4
Ujian Praktik kelas 6 dan Literasi terutama pada kelas 1 dan 2 dalam hal ini membantu mengenal huruf dengan baik
Minggu ke-5
Program membantu jalannya proses kegiatan asessment siswa. Pelaksanaan Ujian Tertulis Kelas 6
Minggu ke-6
Mengenal Pahlawan dan Bermain Peran (Drama)
Minggu ke-7
Mengenal lagu daerah dan lagu wajib nasional, meningktakan kemampuan membaca siswa kelas 1 dan 2 serta mengenai satuan berat benda dalam Matematika
Minggu ke-8
Numerasi Terutama konsep-konsep dasar dalam Matematika
Minggu ke-9
Numerasi Terutama konsep-konsep dasar dalam Matematika serta meningkatkan kemampuan perta didik kelas 1 dan 2 agar dapat membaca
Minggu ke-10
Program membantu jalannya proses kegiatan asessment siswa
Minggu ke-11
Program membantu jalannya proses kegiatan asessment siswa.
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh SDN 30 Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang bukan karena tidak mematuhi anjuran pemerintah untuk melaksanakan pembelajaran jarah jauh namun dikarenakan keterbatasan yang harus dihadapi sehingga harus melaksanakan sekolah tatap muka dengan waktu pembelajaran di sekolah yang terbatas. seperti yang disebutkan Oleh Presiden Jokowidodo yang dikutip Egham Liza dari Liputan6.com bahwa "saat ini kita harus menanggug beban berat akibat pandemi Covid-19.
Kita harus berjuang mengatasi permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi. Kita harus tetap berjuang melaksanakan proses pendidikan di tengah pembatasan interaksi dan pertemuan fisik". Â Semua yang dilaksanakan oleh sekolah adalah sebagai bentuk pertimbangan dan evaluasi dari kebijakan yang telah diambil dan menjadi tugas saya membatu guru-guru di SDN 30 Tebing Tinggi untuk tetap mengoptimalkan proses pembelajaran di tengah pandemi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H