Mohon tunggu...
Elvira Artamevia Navolany
Elvira Artamevia Navolany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Diponegoro

GOGOGO!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Undip Sosialisasi Covid-19 hingga Pendampingan UMKM Menuju Digital Marketing

10 Februari 2022   21:47 Diperbarui: 10 Februari 2022   22:08 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edukasi mengenai disleksia pada anak di Paud Soka Indah Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan (Dokpri)

Rabu (5/1) KKN Tim I Universitas Diponegoro mulai melaksanakan upacara penerjunan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN Tim I Universitas Diponegoro 2021/2022 dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2022 hingga 15 Februari 2022. Pada tahun ini, Universitas Diponegoro mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS)". Tema ini menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat. Tempat pelaksanaan KKN Kota Semarang salah satunya adalah Kecamatan Pedurungan. Kelurahan Palebon merupakan salah satu wilayah yang terletak di Kecamatan Pedurungan.

Kelurahan Palebon menjadi salah satu tempat mahasiswa melaksanakan kegiatan KKN. Dalam pelaksanaan kegiatan KKN, adapun beberapa program yang dirancang oleh mahasiswa KKN UNDIP yang terbagi menjadi empat kategori, yaitu Program Covid-19, Program Anti Narkoba, dan juga dua Program SDGs.

Berdasarkan kategori tersebut, pada minggu kedua mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2022 melaksanakan Program Perangi dan Cegah Penyalahgunaan Narkoba. Kita ketahui dan sepakati bersama bahwa narkoba sangatlah berbahaya bagi tubuh karena dapat menyebabkan efek penurunan kesadaran, halusinasi dan daya rangsang serta bersifat adiktif atau menyebabkan kecanduan.

Obat-obatan tersebut dapat memberikan dampak negatif terhadap fisik, psikis dan sosial bagi pemakai. Dengan mengonsumsi narkoba dapat menyebabkan tubuh tidak terkontrol sehingga emosi tidak stabil dan kehilangan fokus. Maka, mahasiswa Tim I KKN UNDIP melaksanakan sosialisasi penyalahgunaan narkoba di wilayah kelurahan Palebon. Sosialisasi tersebut dilakukan dengan menggunakan media poster. Mengapa poster? Karena menggunakan media poster terbukti efektif terhadap pengetahuan dan sikap remaja akan bahaya penyalahgunaan narkoba.  Poster tersebut ditempel pada papan pengumuman atau mading di setiap RW Kelurahan Palebon.

Selanjutnya pada minggu ketiga, mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2022 melaksanakan Program Pencegahan Covid-19. Dikarenakan penyebaran covid varian baru yang semakin meningkat dalam kurun waktu dekat ini, hal tersebut mengakibatkan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat.

Belum lagi ketidaktahuan masyarakat mengenai varian baru yakni varian Omicron. Oleh karena itu, Minggu (23/1),  mahasiswa KKN Tim I UNDIP yang melaksanakan KKN di wilayah Palebon mengadakan sosialisasi yang berguna untuk mengedukasi masyarakat mengenai covid varian baru dan juga untuk meningkatkan peran kesadaran masyarakat sebagai upaya pencegahan Covid-19 dengan mengangkat judul Masyarakat Tanggap Terhadap Varian Baru Covid-19, Omicron.

Sosialisasi ini bertempat di Balai Kelurahan Palebon. Dalam sosialiasi ini, Bapak Suwardi, SE selaku Bapak Lurah Palebon berhalangan hadir. Namun, Ibu Ulfah selaku ibu carik turut serta hadir dan memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Target dari sosialiasi ini adalah masyarakat Palebon. Sehingga undangan dibagikan kepada seluruh ketua RW01-RW11 Kelurahan Palebon agar setiap RW memberikan perwakilan warganya untuk hadir. Peserta yang hadir sebanyak 15 orang, acara dilaksanakan dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang ada. Sebelum memulai acara, mahasiswa KKN Tim I UNDIP membagikan starter pack Covid-19 yang berisi hand sanitizer, masker sekali pakai dan juga vitamin untuk para warga yang hadir. Acara berjalan lancar dan mendapatkan antusias warga karena banyak yang bertanya untuk mendapatkan edukasi mengenai covid varian omicron.

Pada minggu keempat dan kelima, mahasiswa KKN Tim I UNDIP melaksanakan program kerja yang terfokus pada pemberdayaan masyarakat secara SDG's. Program SDG's yang pertama  adalah Pelatihan serta Pendampingan UMKM Menuju Digital Marketing. Taget dari program ini yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap kelangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di saat masa pandemi terjadi perubahan pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline ke online.

Pelaku UMKM pasti kesulitan dalam mencapai target. Selain sosialisasi pentingnya beriklan melalui media sosial, mahasiwa Tim I KKN UNDIP mencoba untuk membuat titik lokasi, dan platform untuk beriklan melalui sosial media agar pelaku UMKM lebih mudah ditemukan.  Melalui program kerja "Pelatihan serta Pendampingan UMKM Menuju Digital Marketing" mahasiswa Tim I KKN UNDIP ingin membantu mambangkitkan semangat juang para pemilik usaha UMKM untuk tetap melanjutkan usahanya dan tidak putus asa.

Edukasi mengenai disleksia pada anak di Paud Soka Indah Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan (Dokpri)
Edukasi mengenai disleksia pada anak di Paud Soka Indah Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan (Dokpri)

Selanjutnya program terakhir yang juga terfokus pada pemberdayaan masyarakat secara SDG's, dimana target dari KKN TIM I Palebon adalah para orang tua dan pengajar. Program ini yaitu edukasi mengenai penyakit disleksia.

Perlu diketahui, banyak sekali orang tua yang belum mengenali dan belum memahami akan penyakit ini. Banyak orang tua yang acuh terhadap anak dan tidak memahami anak jika mereka terlambat dalam belajar. Bahkan, tak jarang orang tua menganggap anak itu malas, padahal mungkin kenyataannya anak itu penderita disleksia. Namun, menurut ketua Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI) dr Kristiantini Dewi, Sp(A), kesadaran akan disleksia di Indonesia makin baik jika dibandingkan 10 tahun yang lalu. Meskipun, kadarnya bisa dibilang masih memprihatinkan. Sampai saat ini, masih ada orang yang menganggap bahwa anak dengan disleksia itu nakal, malas, dan harus dihukum. Pun ketika misalnya si guru sudah dipanggil dan diberi penjelasan, masih banyak yang belum paham.

Kurangnya pemahaman akan disleksia dinilai dr Tian membuat banyak pengajar di sekolah tidak siap. Apalagi, mereka juga belum pernah mendapat training mengenai disleksia. Maka dari itu, perlunya edukasi mengenai penyakit disleksia kepada pengajar agar pengajar juga paham bagaimana cara menangani anak penderita disleksia dan memberikan beberapa dukungan khusus. Program ini dilaksanakan pada salah satu Paud di wilayah Palebon yaitu Paud Soka Indah dan juga edukasi di beberapa posyandu wilayah Palebon. Para guru yang mengajar di Paud Soka Indah sangat menyambut dengan baik. "Terima kasih, mbak, disleksia ini juga lagi ramai dibincangkan akhir akhir ini, tapi sayangnya, masih banyak pengajar yang belum paham akan penyakit ini" ucap Ibu Supriyati selaku salah satu pengajar Paud Soka Indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun