Mohon tunggu...
Elvin Miradi
Elvin Miradi Mohon Tunggu... -

Seorang blogger, suami untuk seorang bidadari dan bapak untuk tiga laki-laki. Simak tulisan lainnya di www.ElvinMiradi.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Anda Takut Berbisnis? Selamat! Anda Berada di Jalan Yang Benar!

23 Mei 2015   00:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:42 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Takutnya kalau gagal, bagaimana bro?” tanya si Raskut (Rasa Takut, -red)

“Gagal bagaimana maksudmu, Kut?”

“Ya kalau barangnya tidak laris? Kan toko sejenis sudah banyak coy!”

“Ya kan nanti dikasih pembedalah, istilahnya added value. Misalnya kalo beli satu dapat dua. Atau kita kasih hadiah payung indah atau piring cantik. Produk kita kualitasnya harus bagus juga!”

“Gimana kalo toko lain jualnya lebih murah?”

“Ya kita cari caralah supaya kita bisa jual lebih murah. Kita harus rajin-rajin mengamati pesaing kita. Kita nanti ngambil barang langsung di pabriknya saja. Pasti lebih murah!”

“Gimana kalo kita tidak bisa membayar utang bank tepat waktu, debt collector datang dan menghajar?”

“Ah saya ada teman kok di kepolisian. Kalo debt collector macam-macam, saya tinggal melapor ke teman saya!”

Anda lihat? Bagaimana Raskut itu bisa dengan gamblang menjelaskan apa-apa saja kendala yang sebenarnya menjadi penghalang Anda? Dalam contoh dialog di atas (percayalah, dialog semacam itu sering terjadi di kepala saya), rasa takut membimbing kita untuk mewaspadai dan mencari jalan keluar untuk hal-hal yang bisa membuat kita gagal. Rasa takut menjadi radar pendeteksi masalah. Dan dalam bisnis, Anda harus selalu bisa mendeteksi masalah untuk mengantisipasi dengan solusi yang mumpuni.

Bandingkan kalo Anda menepis rasa takut yang ada:

“Takutnya kalau gagal, bagaimana?” tanya si Raskut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun