Mohon tunggu...
Elvin Miradi
Elvin Miradi Mohon Tunggu... -

Seorang blogger, suami untuk seorang bidadari dan bapak untuk tiga laki-laki. Simak tulisan lainnya di www.ElvinMiradi.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Khotbah Jumat Bikin Ngantuk? Saya Tau Kenapa!

23 Desember 2011   06:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:51 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita berangkat dari hal mendasar bahwa tidak ada satu helai daun pun yang lepas dari dahannya dan terjatuh ke bumi tanpa sepengetahuan dan sepersetujuan Allah. Begitu juga dengan hadirnya orang-orang yang mengantuk dan tertidur pada saat khotbah jumat itu, mereka ada di sana dan tertidur atas sepengetahuan dan sepersetujuan Allah. Dengan kata lain Allah mengizinkan mereka tertidur ketika khotbah sedang disampaikan. Mengapa Allah mengizinkan mereka tidur? Saya yakin itu adalah pertanda langsung dari-Nya bahwa benar-benar ada yang TERLUPAKAN dalam proses penyampaian khotbah jumat!

Nulis artikel ini saya ngetik pake tangan dan berpikir pake otak. Dua organ itu semua pemberian Allah. Dan kolaborasi antara dua organ itu menuliskan pendapat saya bahwa para ulama kita kurang tanggap menghadapi kerasnya zaman. Para ulama kita sudah ada dalam taraf keimanan yang terlalu tinggiiii sekali jadinya susah lagi turun ke bawah untuk sekedar merasakan dan membantu umatnya yang sedang bersusah payah menghadapi masalah-masalah keimanan yang mungkin sepele saja menurut para ulama tadi.

Sebut saja misalnya persoalan video porno. Untuk para ulama kita yang hidup tenang dalam kedamaian Islam dan kenikmatan akidah yang dalam, jangankan ketemu sama DVD-nya, kata-kata 'video porno' atau 'bokep' saja tidak pernah mereka dengar dalam lingkungan kesehariannya. Bandingkan dengan beberapa dari kita-kita ini yang harus berjuang keras dengan iman yang pas-pasan untuk nolak tawaran teman yang mau meminjamkan DVD porno ke kita. Beda sekali. Dua kutub yang sangat jauh terpisah. Dalam hal ini para ulama harus turun dan melihat kondisi umatnya di zaman super edan ini.

Narkoba, prostitusi yang legal, pergaulan bebas, situs porno di internet dan sebagainya itu semualah musuh-musuh kita dalam peperangan memperjuangkan eksistensi keimanan ummat. Ini benar-benar bisa disimbolkan sebagai perang yang besar antara kita umat Islam melawan zaman yang edan tenan. Para khatib saya ibaratkan sebagai panglima-panglima perang yang bertugas memberi kita instruksi bagaimana teknik bertempur yang benar supaya kita bisa memenangkan pertempuran. Sayangnya, para panglima itu dari tahun ke tahun tetap berkata, "Marilah kita berperang dengan penuh semangat.. Jangan pernah menyerah.."

Makin lama perang melawan zaman edan makin memakan banyak korban. Dan bisa jadi korban berikutnya adalah anak-anak kita tercinta. Ini tanggung jawab para ulama untuk membekali kita dengan senjata perang yang memadai. Para ulama mestinya lebih KREATIF mencari solusi bagaimana supaya khotbah menjadi menarik bagi umatnya.

Kita ini butuh sesuatu yang bersifat wejangan teknis. Misalnya para khatib kita membahas tentang bagaimana cara mengupayakan agar televisi di rumah tidak merusak moral anak kita. Apa kira-kira yang harus dilakukan orang tua ketika anaknya terlalu sering main-main ke warnet atau game center. Kemudian coba menghubungkan masalah-masalah kita sehari-hari itu dengan Al Quran dan Hadist, dua pegangan kita yang tak pernah usang dimakan waktu. Beres kan? Cuma dibutuhkan sedikit KREATIVITAS untuk membuat khotbah Jumat benar-benar menjadi KEBUTUHAN ummat, bukan sekedar pengantar sebelum sholat didirikan.

Kalo dirasa solusi saya tentang tema-tema khotbah Jumat di atas dirasa belum cukup, maka berikut ini beberapa solusi lain yang bisa saya berikan. Karena saya tidak suka mengkritik tanpa solusi.

1. Tolong pakelah alat bantu yang lebih canggih

Saya bukan mau berhadapan dengan pihak-pihak tertentu, tapi menurut saya sudah jamannya sekarang khotbah Jumat menggunakan laptop dan proyektor. Dengan alat bantu teknologi seperti itu bisa dipastikan jemaah bisa dibantu dalam memahami apa yang disampaikan. Dengan bantuan gambar atau potongan film Islami untuk indera penglihatan jemaaah, saya yakin materi khotbah akan lebih efisien dan mengena. Angka ketiduran jemaah di saat khotbah saya rasa bisa ditekan dengan khotbah yang lebih visual.

Beberapa orang mungkin akan bilang, "Heh, ngomong apa kamu ini? Mau ngapain pake proyektor segala di masjid?"

Saya cuma bisa menjawab, "Kalo memang khotbah tidak butuh alat bantu seperti proyektor, silakan adzan dan khotbah tanpa dibantu microphone, speaker dan seperangkat alat equalizer. Mau nda kamu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun