Hati kami patah berkali-kali
Melihat bumi timur lagi-lagi merintih sakit
Menjerit, meringis pada alam yang kian lama kian sering mengeluh
Tidur dalam gigilnya badai, tanpa tahu sedetik lagi badai lain telah menanti
Anak-anak kecil merengek kepada ibu, meminta dekapannya lebih hangat
Dalam bisu, ibu merengkuh
Jantungnya berbisik..
"sumber air sudah dekat,
Membinasakan dengan singkat"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!