Hati kami patah berkali-kali
Melihat bumi timur lagi-lagi merintih sakit
Menjerit, meringis pada alam yang kian lama kian sering mengeluh
Tidur dalam gigilnya badai, tanpa tahu sedetik lagi badai lain telah menanti
Anak-anak kecil merengek kepada ibu, meminta dekapannya lebih hangat
Dalam bisu, ibu merengkuh
Jantungnya berbisik..
"sumber air sudah dekat,
Membinasakan dengan singkat"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!