Mohon tunggu...
Elvina Desti Saputri
Elvina Desti Saputri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pendidikan Bahasa Inggris 2018, Universitas Jambi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

4 Fakta Lebaran Tahun 2021

17 Mei 2021   16:49 Diperbarui: 17 Mei 2021   16:59 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Raya Idul Fitri atau yang lebih dikenal dengan kata lebaran sangat berkaitan erat dengan mudik dan liburan. Moment yang satu ini seolah menjadi akhir penantian panjang selama satu tahun untuk dapat pulang ke kampung halaman dan berkumpul dengan keluarga. meskipun tidak jauh berbeda dengan kondisi lebaran tahun 2021 lalu, terdapat beberapa fakta menarik yang dapat dikupas secara singkat namun padat seperti berikut ini. 

  1. Dilarang Mudik

Pemerintah Indonesia telah resmi menyatakan larangan kepada masyarakat untuk melakukan mudik lebaran hari raya Idul Fitri tahun 2021 ini. Larangan mudik lebaran telah mulai diterapkan pada tahun 2020 lalu, karena penularan virus Corona di Indonesia saat itu sedang meningkat. Kebijakan tersebut tentu berlanjut hingga tahun ini mengingat terus meningkatnya angka penularan dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia. Larangan mudik lebaran tahun ini bertujuan untuk mengurangi mata rantai terjadinya penyebaran virus Corona. Kebijakan larangan mudik lebaran telah mulai diberlakukan sejak tanggal 6 Mei hingga 17 Mei mendatang.

  1. Pemudik yang Nekat Mudik Diminta Putar Balik

Larangan mudik telah hampir diberitakan di seluruh media massa di Indonesia seperti televisi, koran, hingga situs dan aplikasi online di smartphone. Namun, banyak masyarakat Indonesia yang mengatur strategi untuk tetap dapat melakukan mudik, diantaranya melakukan mudik lebih awal sebelum jadwal larangan mudik hingga berangkat saat dini hari dengan harapan pos penyekatan mudik sedang tidak beroperasi. Meskipun demikian, banyak juga pemudik yang kedapatan dan diminta oleh petugas untuk melakukan putar balik atau kembali ke asal keberangkatan mereka. Para petugas Polri memberhentikan sekaligus memutarbalikkan kendaraan yang kedapatan akan melakukan mudik. Larangan mudik tersebut akan terus diterapkan secara tegas hingga tanggal 17 Mei ini.

  1. Di Tes Acak Di Titik Penyekatan, Pemudik Positif Covid-19

Pemerintah telah melakukan tes covid-19 secara acak di beberapa titik penyekatan kepada masyarakat yang nekat melakukan mudik ke kampung halaman. Dikutip dari Merdeka.com (Senin, 10 Mei 2021), dari 6.742 orang yang di tes acak di 381 titik penyekatan, sebanyak 4.123 telah dinyatakan terkonfirmasi positif virus Corona. Dari jumlah tersebut, 1.686 orang diantaranya dilakukan isolasi mandiri dan 75 orang menjalani perawatan. Pemerintah telah dengan tegas menyatakan bahwa bahwa akan ada sanksi yang diberikan kepada masyarakat yang nekat melakukan mudik tanpa surat hasil negatif Covid-19 dan surat izin pelaku perjalanan.

  1. Mudik Dilarang, Liburan Dipersilahkan

Larangan mudik seolah menjadi bumerang bagi masyarakat Indonesia dan menggantinya dengan melakukan liburan atau berekreasi di destinasi wisata terdekat mereka. Terutama saat hari libur dan cuti bersama seperti saat ini. Banyak masyarakat yang mengunjungi beberapa tempat wisata terdekat mereka sehingga menyebabkan kerumunan dan berpotensi untuk membuka peluang penyebaran Covid-19. Beberapa diantara mereka seolah tutup mata dan telinga terhadap protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker, berjabat tangan, dan lain sebagainya. Kebijakan pemerintah untuk menetapkan larangan mudik namun tetap membuka tempat wisata seolah menjadi tanda tanya bagi masyarakat Indonesia. seperti yang kita ketahui, kedua hal tersebut tentu akan memicu terjadinya kerumunan dan berpotensi menciptakan rantai penyebaran Covid-19. 

Demikianlah 4 fakta yang sekiranya dapat menjadi informasi sekaligus pelajaran untuk kita semua, bahwa menjaga diri dan keluarga dengan mematuhi protokol kesehatan sangat dibutuhkan selama masa pandemi belum berakhir. Selalu tanamkan dalam diri kita bahwa segala sesuatu harus dimulai dari diri kita sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun