Mohon tunggu...
Elvina Desti Saputri
Elvina Desti Saputri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pendidikan Bahasa Inggris 2018, Universitas Jambi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Air Dam Ayik Muap

20 Februari 2021   10:44 Diperbarui: 20 Februari 2021   11:08 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Objek wisata Dam Ayik Muap adalah salah satu destinasi wisata yang populer di kalangan masyarakat sekitar kecamatan Air Hitam. Kawasan wisata tersebut terletak di tengah perkebunan karet milik warga setempat. 

Alamnya yang masih asri serta udara yang menyejukkan sangat cocok dinikmati untuk refreshing atau sejenak menghilangkan stress. Airnya yang sangat jernih dengan bendungan yang memiliki ketinggian sekitar 5 meter menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berenang dan bermain air disana.

Untuk sampai di lokasi tersebut, pengunjung hanya perlu menempuh jarak sekitar 1 kilometer dari jalan raya. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan berupa motor ataupun mobil untuk sampai di lokasi wisata tersebut. Lokasinya yang cukup strategis dan terjangkau untuk dikunjungi tentu menarik minat para wisatawan yang datang atau berkunjung ke Kecamatan Air Hitam. 

Pengunjung yang datang tidak hanya masyarakat setempat, namun juga banyak yang berasal dari kecamatan maupun kabupaten lain. Pengunjung hanya perlu membayar Rp. 10.000,- untuk masuk ke Kawasan wisata tersebut.

Masyarakat setempat memberi nama Dam tersebut Dam Ayik Muap yang artinya air yang meluap.  Airnya disebut meluap karena memiliki mata air yang meluap. 

Awalnya, bendungan ini dibangun sekitar tahun 1997, namun pada saat itu bendungan tersebut hanya dijadikan sebagai saluran air di sekitar perumahan warga setempat. 

Kemudian, beberapa tahun terakhir barulah masyarakat mulai berinisiatif untuk mengembangkan kawasan tersebut menjadi destinasi wisata. Objek wisata ini telah diresmikan oleh Wakil Bupati Sarolangun, H. Hilalatil Badri bersama Kadis Porada Saipul Bahtiar pada tahun 2018. Pemerintah kabupaten telah memberikan bantuan berupa sarana permainan seperti permainan bebek, perahu, dan lain-lain.

Objek wisata ini biasanya akan ramai dikujungi setiap hari pada sore hari. Para pemuda setempat biasanya akan menghabiskan waktu sore hari dengan mencari ikan atau berenang di Dam tersebut. 

Kawasan ini akan ramai pengunjung setiap hari Jum'at dan Minggu mulai siang hingga sore hari. Jumlah pengunjung akan semakin meningkat saat libur atau hari raya.

Di Kawasan wisata tersebut terdapat area air terjun yang diperuntukkan untuk orang dewasa dan area kolam kecil dengan air yang mengalir untuk anak-anak. Beberapa pendopo yang dibangun di pinggir dam juga dapat menjadi tempat bersantai dan beristirahat bagi para pengunjung. 

Terdapat jalan setapak dan jembatan kayu yang dibangun di pinggir Dam untuk pengunjung berjalan kaki sambil menikmati pemandangan disekitar. Juga terdapat beberapa spot foto menarik yang sangat cocok bagi para pengunjung yang gemar berswafoto.

"Pemandangannya cukup bagus, suasananya juga enak, cocok untuk jalan-jalan sore hari. kalo sore hari disini cukup ramai, banyak anak-anak muda yang berenang atau sekedar berfoto. Dulu masih banyak sekali spot foto dan bangunan di pinggir dam yang bagus disini. 

Biasanya akan kembali dibangun dan di perbaiki menjelang hari raya, karena pengunjung akan jauh lebih ramai dari biasanya." Ujar Ibu Asti, pengunjung sekaligus warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi wisata tersebut.

Sayangnya, saat ini kawasan wisata tersebut tidak lagi menyediakan perahu maupun permainan lainnya. Banyak pengunjung yang tidak bertanggung jawab dengan membuang sampah sembarangan, sehingga banyak terlihat sampah yang berserakan di beberapa titik. 

Hal ini disebabkan kurangnya tempat pembuangan sampah yang seharusnya disediakan lebih banyak di beberapa titik. Kawasan wisata tersebut juga belum menyediakan kamar mandi umum bagi pengunjung sehingga pengunjung akan kesulitan untuk mandi atau berganti pakaian setelah berenang.

Beberapa komunitas dan organisasi pemuda seperti Pramuka dan warga yang tinggal di sekitar lokasi biasanya akan bergotong royong untuk membersihkan sampah dan lumut-lumut yang ada di sekitar Dam. 

Mereka bekerja suka rela untuk melestarikan objek wisata tersebut. Mereka juga turut membagikan foto Dam Ayik Muap di media social sebagai bentuk promosi kepada halayak luas. Hingga saat ini, objek wisata tersebut menjadi salah satu objek wisata yang cukup populer di kabupaten Sarolangun.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun