Mohon tunggu...
ELVI HIDA
ELVI HIDA Mohon Tunggu... Freelancer - Dewa Hades

Do what you expect to do

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menilik Kebebasan Berpikir dari Film "Freedom Writers"

13 Maret 2018   06:20 Diperbarui: 13 Maret 2018   08:19 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: kinocore.com

Di depan mata kini banyak mental-mental kebebasan  kebablasan yang tak teratur, hanya mengajak mundur membuat masa depan semakin melantur, lalu jika sudah terlanjur siapa yang akan ditegur?.

Memang tak kasat mata jika telah bersangkutan dengaan permasalahan mental, masalah yang rumit, tak bisa diukur, hanya bisa diperkirakan. Bahasan psikologi tak akan habis dibahas sepanjang berputarnya bumi, sangat rumit dan terkesaan menyusahkan, namun jika terabaikan maka dampaknya sangat dirasakan, perlu jiwa-jiwa pendidik seperti Erin Gruwell yang mau masuk pula pada ranah psikologi untuk lebih bisa merubah dan menanamkan nilai-nilai kehidupan, bukan hanya pelajaran dan melupakan sisi psikologi pada proses pengembangan di dunia pendidikan.

Konselor merupakan jawaban atas permasalahan yang kian hari kian memuakkan, konselor sekiranya mampu untuk menata dan membangun jati diri bukan hanya sisi afeksi namun juga sisi kognisi, ibarat sebuah bangunan, kematangan kognitif di ibaratkan sebagai fondasi utama yang menentukan bangunan diatasnya, jika fondasi telah mumpuni maka saaat dibangun bangunan macam apapun maka bangunan itu akan menjadi bangunan yang sempurna, mampu menahan gerusan waktu maupun gerusan lingkungan, begitupun pula manusia, saat sisi kognitifnya telah sempurna dan kokoh, maka saat orang tersebut mulai membangun keilmuan sebanyak, sebesar apapun , maka manusia itu akan menjadi manusia yang sempurna, bukan hanya pintar tapi juga mengerti, bukan hanya bisa tapi juga mampu mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan, saat ini banyak anak-anak yang pintar, banyak orang-orang yang cerdas namun tak mampu mengatur dan menempatkan kepintarannya, kecerdasannya itu, hal itu yang akhirnya berdampak pada terjadinya ketimpangan-ketimpangan.

Sosok Erin Gruwell mampu menerjemahkan masalah yang ada, ia mampu menjadi konselor bagi siswanya, ia mampu masuk kedalam ranah kognitif dan membangun fondasi yang kuat untuk membentuk bangunan besar berupa manusia yang berkarakter, bukan hanya cerdas ataupun pintar, namun juga jujur dan bijaksana, pantang menyerah dan bermental baja, sosok manusia sempurna jiwanya.

Jika dianalogikan dengan keadaan pendidikan kita saat ini dengan Freedom Writers maka dapat di umpamakan sistem pendidikan kita saat ini seperti para siswa padaa kelas freedom writers sebelum mereka berubah, dimana stigma lingkungan dan masa lalu masih menyelimuti kehidupan mereka, yang di butuhkan adalah sosok erin gruwwell yang mau dan mampu benar-benar mendedikasihan dirinya untuk bukan sekedar mengajar, namun juga mendidik, membimbing dan membaca setiap kondisi hingga akhirnya menerjemahkan masalah itu kedalam aksi nyata untuk melakukan perubahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun