Mohon tunggu...
Elviena Permata Dewi
Elviena Permata Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi olahraga badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Unsur Sosiologi Sastra dalam Film Pamali: Dusun Pocong

17 Desember 2023   09:10 Diperbarui: 17 Desember 2023   09:11 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Film Pamali: Dusun Pocong sendiri merupakan adaptasi dari video gim horor lokal berjudul Pamali: The Tied Corps. Film ini juga merupakan sekuel kedua dari film Pamali yang telah tayang pada Oktober 2022 lalu.

Film ini bercerita tentang sebuah desa yang terkena wabah penyakit misterius. Wabah tersebut sudah menghantui warga desa selama sebulan.

Desa tersebut sangat jauh dari pusat kota. Warga desa sebagian mengungsi, dan sebagian lain telah terkena wabah serta menunggu pertolongan.

Tiga petugas medis bernama Mila (Yasamin Jasem), Gendis (Dea Panendra), dan Puput (Arla Aliani) ditugaskan untuk membantu warga yang terkena wabah di desa terpencil tersebut. Mereka juga dibantu dua orang penggali kubur bernama Deden (Bukie B. Mansyur) dan Cecep (Fajar Nugra).

Saat menjalankan tugas di desa tersebut, mereka mendengar siulan yang menggema pada malam hari. Padahal bersiul saat malam hari dipercaya sebagai pamali.

Kejanggalan demi kejanggalan perlahan ditemui oleh kelima orang itu. Mereka menyadari bahwa dusun tempat bertugas tersebut dihantui pocong yang kerap menebar teror.

Ketakutan kian menjadi-jadi ketika satu per satu anggota tim tersebut terbunuh mengenaskan. Anggota yang tersisa pun dihadapkan rasa takut sekaligus bingung.

Mereka yakin kemunculan pocong yang bangkit kembali itu tidak mungkin terjadi tanpa sebab. Mereka akhirnya menaruh curiga terhadap anggota yang melanggar pamali, suatu aturan tabu yang sesungguhnya tidak boleh dilanggar.

Pamali itu kemungkinan besar menjadi pemicu petaka bagi rombongan petugas medis dan penggali kubur.

Anggota yang tersisa itu pun mau tak mau harus membayar kesalahan mereka demi bisa terbebas dari petaka. Untuk mencapai semua itu, mereka rela melakukan berbagai hal yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

UNSUR SOSIOLOGI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun