Mohon tunggu...
elvi dian meilina
elvi dian meilina Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

seorang mahasiswi di Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Pasar Perdagangan Internasional Kopi Indonesia di Amerika Serikat

10 Mei 2024   09:00 Diperbarui: 10 Mei 2024   09:17 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aroma dari produk kopi milik Indonesia menjadi sorotan pada pasar Amerika Serikat. Hal ini dibuktikan dengan adanya prestasi dari yang dicatat saat partisipasi dalam Specialty Coffe Expo (SCE) 2024 di Chicago. Pada acara tersebut, Indonesia berhasil mencatatkan transaksi sebesar USD 2,71 juta yang setara dengan Rp 436,7 miliar. Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 33 persen dengan sebelumnya dalam tahun sebelumnya yang hanya mencapai USD 20,6 juta. SCE merupakan ajang di mana titik pertemuan bagi para pelaku utama dalam industri kopi, termasuk produsen, pembeli, penggiling, pengemas dan pemangku yang lain.

SCE ini dihadiri oleh sekitar 14.000 pengunjung setiap tahunnya, pameran ini menjadi platform yang sangat penting bagi para pelaku industri kopi untuk berinteraksi dan memperluas jaringan yang mereka miliki. Keberhasilan Indonesia dalam pameran ini membuktikan bahwa kopi Indonesia semakin banyak diminati dan diakui kualitasnya oleh pasar global, khususnya di Amerika Serikat. Faktor-faktor seperti akan keberagaman jenis kopi yang ditawarkan, citarasa yang unik, serta kualitas yang konsisten menjadi sebuah daya tarik utama bagi pembeli di SCE.

Atase Perdagangan Washington DC, Ranitya Kusumadewi mengakui akan pesatnya perkembangan dari industri kopi yang tidak hanya di Amerika Serikat saja, melainkan sudah berada di tingkat global. Terlebih lagi Indonesia sudah dikenal akan cita rasa yang khas dan kualitas yang unggul, ini menjadikan Indonesia untuk memperkuat citra dan branding sebagai salah satu negara yang berpenghasilan berbagai kopi yang berkualitas tinggi. Dalam mempersiapakan acara Specialty Coffe Expo (SCE) 2024, tim telah melakukan proses kurasi dengan teliti.

Mereka memperhatikan beberapa aspek yang penting termasuk kualitas kopi yang memenuhi standarisasi specialty coffe, di mana aspek ketelusuran (tracebility) dan keberlanjutan (sustainability) dan telah bersertifikasi. Partisipasi Indonesia ke-15, Paviliun Indonesia mengusung tema "Remarkable Indonesian Coffe : Home of World's Finest Coffe". Kegiatan ini adalah hasil dari kolaborasi antara lembaga, termasuk Atase Perdagangan Washington DC, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago, dan ITPC Los Angeles.

Paviliun dari Indonesia diresmikan oleh Konsul Jenderal RI Chicago, Listyowati yang merupakan Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Washington DC, IBM "Sade" Bimantara, dan Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta. Para peserta aktif dalam mempromosikan kopi terbaik kepada para mitra potensial serta membahas berbagai peluang kerja sama dan transaksi yang dapat dilakukan. Paviliun Indonesia berhasil mendapatkan respons positif dari para pengunjung melalui berbagai strategi pencitraan dan jejaring kerja (networking). Di samping itu, Indonesia mengadakan sesi cupping kopi khusus untuk menampilkan ragam kopi Indonesia yang memiliki keunikan rasa dan aroma.

Indonesia juga mengirimkan perwakilan untuk mengikuti kejuaraan World Brewers Cup 2024 atas nama Ryan Wibawa dan World Cup Tasters Championship 2024 atas nama Rifky Maulana. Dalam jejaring tersebut, Ryan Wibawa berhasil meraih juara ke-3 dalam World Brewers Cup Championship 2024 dengan menyajikan seduhan kopi asal Indonesia, Panama dan Kolombia yang mengusung nilai Bhineka Tunggal Ika yaitu Unity in Diversity. Pasar speciality coffe di Amerika Serikat memiliki potensi yang besar. Pada tahaun 2023, impor kopi AS dari seluruh dunia mencapai USD 7,9 miliar, menjadikan AS sebagai importir kopi terbesar di dunia dengan pangsa sebesar 20 persen dari total impor kopi dunia.

Diperkirakan nilai impor tersebut akan terus mengalami pertambahan. Berdasarkan kajian dari National Coffe Association (NCA), konsumsi dari specialty coffe di AS juga diperkirakan akan meningkatkan sebesar 20 persen per tahun hingga tahun 2030. Bagi Indonesia, Amerika Serikat menjadi negara tujuan utama dari ekspor kopi. Pada tahun 2023, ekspor kopi Indonesia ke AS mencapai USD 269,12 juta. Meskipun begitu, Indonesia masih menempati urutan ke-10 sebagai negara asal impor kopi untuk AS dengan pangsa pasar sebesar 3,4 persen. Negara-negara utama asal impor kopi AS masih mendominasi oleh Kolombia dan Brazil dengan pangsa pasar yang hampir sama, yakni sebesar 14 persen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun