Mohon tunggu...
Elviana Nikmatussholehah
Elviana Nikmatussholehah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang penulis dan pengamat sosial yang passionate tentang isu-isu terkini. Dengan latar belakang di bidang komunikasi, saya senang berbagi pemikiran dan analisis mengenai berbagai topik, mulai dari budaya, pendidikan, hingga lingkungan. Dalam setiap tulisan, saya berusaha menghadirkan perspektif yang mendalam dan menginspirasi pembaca untuk berpikir kritis. Selain menulis, saya juga aktif dalam komunitas yang peduli terhadap perubahan sosial. Mari berdiskusi dan bertukar ide!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya Penyakit Asam Lambung jika Tidak Ditangani dengan Baik

2 Desember 2024   11:20 Diperbarui: 2 Desember 2024   12:57 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyakit lambung yang dikenal juga dengan sebutan GERD (gastroesophageal reflux disease) seringkali dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal, jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi serius yang berdampak pada kesehatan tubuh secara umum. 

Salah satu risiko utama penyakit asam lambung berkepanjangan adalah kerusakan dinding kerongkongan (esofagitis). Refluks asam lambung yang persisten dapat menyebabkan hal ini iritasi hingga peradangan pada jaringan kerongkongan. 

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi tukak esofagus, yaitu luka yang lebih dalam dan kemungkinan besar menyebabkan pendarahan. Selain itu, asam lambung yang terus menumpuk di kerongkongan dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko Barrett's esofagus, yaitu perubahan struktur sel pada dinding kerongkongan. 

Meski penyakit ini jarang terjadi, namun esofagus Barrett diakui sebagai salah satu faktor penyebab. mempromosikan kanker esofagus. Komplikasi lain yang sering tidak disadari adalah menurunnya kualitas hidup. Penderita asam lambung kronis sering kali mengalami nyeri dada, rasa asam di mulut, dan sulit tidur karena gejala yang terjadi pada malam hari.

 Hal ini dapat mempengaruhi produktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas kesehatan mental. Untuk mencegah komplikasi ini, penanganan refluks asam harus dilakukan dengan serius. Pasien disarankan untuk mengubah gaya hidup mereka menjadi lebih sehat, seperti menghindari makanan pemicu, tidak langsung berbaring setelah makan, dan menjaga berat badan ideal.

 Selain itu, konsultasi rutin dengan tenaga medis sangat penting untuk memastikan penyakit ini tetap terkendali dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Mengabaikan Bunga Mawar Bukanlah Pilihan Bijaksana. Perawatan yang tepat dan disiplin menjalani pola hidup sehat merupakan kunci untuk mencegah komplikasi dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun