Mohon tunggu...
Elviana Dian
Elviana Dian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi di Universitas Padjadjaran

Seorang mahasiswi Perikanan di Universitas Padjajaran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Meraih Keuntungan Ganda dengan Budikdamber: Budidaya Ikan dalam Ember

6 Juni 2022   12:06 Diperbarui: 6 Juni 2022   12:25 6262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akuakultur atau budidaya perairan merupakan kegiatan yang sudah umum dilakukan oleh masyarakat. Salah satu teknologi dalam akuakultur yaitu menggabungkan budidaya ikan dengan budidaya tanaman di dalam satu wadah budidaya. Contohya yaitu sistem budikdamber. 

Sistem budikdamber merupakan sistem budidaya ikan yang digabungkan dengan budidaya tanaman sekaligus dalam satu wadah budidaya yaitu ember. Dalam sistem budidaya ini dapat diperoleh dua macam hasil panen, yakni ikan dan tanaman. Salah satu ikan yang dapat dibudidayakan dengan sistem ini adalah ikan lele dan tanamannya yaitu kangkung.

Ikan lele merupakan salah satu ikan air tawar yang sudah banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Selain karena sifat ikan lele yang dapat hidup di berbagai kondisi, ikan lele juga merupakan ikan konsumsi yang banyak diminati oleh masyarakat luas. Oleh karena itu banyak masyarakat yang memilih ikan lele sebagai objek budidayanya. 

Alasan penggunaan ikan lele sebagai objek budikdamber adalah  karena ikan lele mampu bertahan hidup dalam perairan yang memiliki kadar oksigen rendah. Namun ada juga beberapa jenis ikan yang dapat dibudidaya dengan budikdamber, contohnya yaitu ikan gurame, ikan patin, dan juga ikan gabus.

Bagaimana Kelebihan dan Kekurangannya?

Kelebihan penggunaan budikdamber adalah menghemat lahan budidaya. Karena media budidayanya adalah ember, penggunaan tempat pun akan lebih sedikit. Ember pun dapat diletakan dimana saja, dapat diletakkan di pekarangan rumah, teras rumah maupun di pojok rumah.

Selain itu akan diperoleh pula keuntungan dari hasil panennya. Dalam waktu sekali budidaya ini dapat memperoleh dua hasil panen, yaitu tanaman kangkung dan ikan lele itu sendiri. Tanaman kangkung sendiri dapat dipanen berkali kali. Caranya adalah dengan menyisakan bagian batang kangkung pada saat dipanen agar kangkung dapat tumbuh kembali nantinya.

Dalam penggunaan budikdamber tentu memiliki kekurangan. Salah satunya yaitu ikan lele dapat mudah terkena penyakit atau jamur. Agar tidak semua ikan terkena penyakit maka harus rutin dilakukan pengecekan. 

Ikan yang terkena penyakit harus segera dipisahkan dari yang lainnya supaya tidak tertular. Setelah itu dapat dilakukan penggantian air supaya kualitas airnya terjaga dan jamur yang menyerang ikan dapat dihilangkan.

Bagaimana Langkah Pembuatannya?

Langkah-langkah untuk melakukan budikdamber cukuplah mudah. Langkah yang pertama kita harus meyiapkan alat dan bahannya, seperti ember, kran air, tang, kawat, gelas plastik, arang, dan juga benih ikan serta kangkung. 

Sumber: kabareminggir.com
Sumber: kabareminggir.com

Langkah yang kedua adalah membuat instalasi media budidayanya. Pada bagian bawah ember dapat dilubangi menggunakan tang kemudian memasang kran airnya. Kran air ini akan mempermudah kita untuk menguras air budidayanya. 

Langkah yang ketiga yaitu membuat lubang pada bagian bawah gelas plastik serta memasang kawat pada bagian atas gelasnya. Lubang ini menjadi jalan untuk air dan akar kangkungnya. 

Setelah instalasi media budidayanya selesai ember ini dapat diisikan air. Namun sebelum benih ikan ditebar, air perlu diberi probiotik dan dibiarkan terlebih dahulu selama dua hari. Tujuannya adalah agar bakteri yang baik tumbuh di dalam air. Setelah itu bibit ikan dapat ditebar. Kemudian arang dan bibit kangkung diletakan di dalam gelas plastik. Arang ini digunakan sebagai media tanaman kangkungya.

Sebagai pemula kita dapat menjadikan budikdamber sebagai pilihan kita untuk belajar budidaya dalam skala kecil. Selain untuk belajar kita juga dapat meminimalisir kerugiannya. Kita juga bisa mencobanya sebagai salah satu kegiatan sampingan maupun hanya untuk sekedar hobi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun