"Kalau hari tidak hujan dan jalannya kering, bisalah angkut pasien pakai Samson, Dek. Itu sebabnya kami belum bisa sepenuhnya meninggalkan puskesmas yang lama itu."Jawab Kak Eli. Saya belum sempat bertanya Samson itu apa atau siapa, kami keburu tiba di lokasi puskesmas yang baru. Jaraknya sekitar 4 kilometer dari puskesmas yang lama.
Saat kami tiba di puskesmas yang baru, puskesmas tersebut terlihat lengang dan sepi, mungkin karena saat itu hari Minggu. Untuk sebutan puskesmas, menurut saya bangunannya cukup megah. Beberapa alat kesehatannya juga lumayan lengkap, sebagian besar alat-alat tersebut belum pernah digunakan karena pasokan listrik yang hanya dari pukul 17.00 - 07.00 WIB, pasien pun masih sepi karena kondisi jalan. Tapi Erlina optimistis, kelak jalan tersebut akan dibuat lebih lebar karena banyak warga yang lalu lalang melewati jalan tersebut. Dia juga khawatir, jika alat-alat kesehatan yang disediakan Dinas Kesehatan Indragiri Hilir tidak pernah digunakan sama sekali, malah akan membuat alat-alat tersebut rusak.
"Bangunan sebagus ini, dengan kondisi jalan seperti itu, bagaimana cara mengangkut materialnya saat pembangunan puskesmas ini?" Tanya saya penasaran.
"Sekitar 500 meter dari puskesmas ini ada parit/kanal. Material bahan bangunan diangkut dengan transportasi air, itupun harus menunggu musim air laut pasang. Setelah tiba di pinggir kanal, material bahan bangunan diturunkan di pinggir kanal, lalu diangkut dengan Samson ke sini." Ucap Bang Edi, suami Kapus Pulau Burung yang ikut menemani kami ke puskesmas Pulau Burung yang baru.
"Samson itu siapa?" Dalam waktu beberapa jam, saya sudah mendengar kata Samson tiga kali, dan saya belum juga paham siapa yang dimaksud dengan Samson.Â
Bang Edi tertawa mendengar pertanyaan saya, "Samson itu seperti Viar, motor roda tiga yang ada gerobaknya."Â
Kali ini, saya yang tertawa. Betapa berartinya Samson di Pulau Burung.Â
Elvidayanty Darkasih, Indragiri HIlir, Riau.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI