Mohon tunggu...
Elvidayanty Darkasih
Elvidayanty Darkasih Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja lepas

Email : elvi.jambi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Karakteristik Orang yang Bertakwa: Memaafkan dan Meminta Maaf

13 Mei 2021   23:33 Diperbarui: 13 Mei 2021   23:45 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana awak kapal melaksanakan shalat Idul Fitri tahun 2020. (Foto : Alamsyah Darkasih)

Lebaran kali ini masih dalam suasana pandemi. Pemerintah masih melakukan pembatasan untuk aktivitas yang menimbulkan kerumunan. 

Bagi saya, dalam situasi apapun, suasana Idul Fitri tetap saja membuat suasana haru. Antar saudara yang sudah lama saling diam, lalu saling meminta maaf dan seketika mencairkan suasana. Anak yang hilang dari orangtua karena sesuatu hal, lalu pulang dan meminta maaf. 

Lebaran kali ini pun semakin berbeda karena hari ini juga bertepatan dengan Hari Kenaikan Isa Al-Masih yang dirayakan penganut Kristen dan Katolik. Pada kesempatan kali ini, kepada teman-teman penghuni Kompasiana, saya mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Fitri" dan "Selamat Hari Kenaikan Isa Al-Masih" bagi yang merayakan, Mohon maaf lahir dan batin. 

Apabila kita merenungkan arti kata "manusia", maka jawabannya ada di dalam kata itu sendiri. Kata "manusia", dalam bahasa Arab disebut "Al-insan" merupakan rangkaian dari dua kata, yaitu "dua uns" yang berarti "dua cinta", yaitu cinta kepada Allah, dan cinta kepada sesama manusia. Artinya, sebenarnya manusia diciptakan memiliki dimensi cinta, bukan kebencian.

Dalam Al-Qur'an, Surat Ali Imran ayat 135, Tuhan menjelaskan sifat orang yang bertakwa : 

"Orang-orang yang apabila berbuat keji atau berbuat dosa, mereka ingat kepada Allah dan meminta maaf atas dosa-dosanya. Siapa lagi yang mengampuni dosa selain Allah. Dan ia tidak mengulangi lagi apa yang dikerjakannya padahal mereka mengetahuinya."

Ciri orang yang bertakwa bukan hanya suka memaafkan, ia juga mampu meminta maaf. Tak jarang, meminta maaf lebih sulit daripada memaafkan. 

Manusia adalah makhluk yang berpotensi menyakiti orang lain dengan sengaja ataupun tidak sengaja. Itulah sebabnya, dengan memanfaatkan momen lebaran, kita harus mampu memaafkan kesalahan orang yang meminta maaf kepada kita. 

Kita juga harus mau mengakui kesalahan-kesalahan kita kepada orang lain dan meminta maaf untuk hal itu. Meminta maaf dengan ketulusan hati. 

Pejabat meminta maaf pada rakyatnya atas kebijakan yang dia buat dan ternyata merugikan banyak rakyatnya. Tapi tak cukup dengan meminta maaf saja, setelah meminta maaf dia harus memperbaiki kebijakannya agarb tidak lagi merugikan rakyatnya. 

Dalam bukunya "Reformasi Sufistik", Jalaluddin Rahmat menceritakan sosok mantan Menteri Keuangan, Mar'ie Muhammad. Ketika Mar'ie Muhammad mengucapkan kata perpisahan, ia meminta maaf, seperti umumnya yang diungkapkan para pejabat saat mengakhiri masa tugasnya. Selain meminta maaf atas ucapan, tindakan, gerak-geriknya selama menjadi menteri, ia juga meminta maaf atas tutup mulutnya. Mar'ie Muhammad memohon maaf bukan saja untuk apa yang dia ucapkan, tetapi juga apa yang ia bungkamkan. Kita tidak tahu mengapa Mar'ie Muhammad meminta maaf untuk tutup mulutnya. Apakah karena ia pernah diam menyaksikan kezaliman, atau karena informasi yang tidak berani ia sampaikan. 

Dalam suasana Idul Fitri, kita bisa bergabung bersama  Ali bin Husain, untuk membaca Doa I'tidzar, doa meminta maaf yang pernah diucapkannya.

Ya Allah,

Aku mohon ampun kepada-Mu

Di hadapanku, ada orang yang dizalimi

Aku tidak menolongnya

Kepadaku, ada orang yang berbuat baik

Aku tidak berterima kasih kepadanya

Orang bersalah meminta maaf kepadakaku tidak memaafkannya

Orang susah memohon bantuan kepadaku

Aku tidak menghiraukanny

Ada hak orang mukmin dalam diriku

Aku tidak memenuhinya

Tampak di depanku aib mukmin

Aku tidak menyembunyikannya

Dihadapkan kepadaku dosa

Aku tidak menghindarinya

Ilahi,

Aku mohon ampun

Dari semua kejelekan itu

Dan yang sejenis dengan itu

Aku sungguh menyesal

Biarlah itu menjadi peringatan

Agar aku tidak berbuat yang sama sesudahnya

Sampailah shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya

Penyesalanku atas segala kemaksiatan

Tekadku untuk meninggalkan kedurhakaa 

Jadikan itu semua

Tobat yang menarik kecintaan-Mu, wahai Zat Yang Mencintai orang-orang yang bertaubat.

Elvidayanty Darkasih, Jambi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun