Semoga situasi segera membaik dan kondusif, dan aku bisa segera bekerja di sana. Aku juga masih penasaran soal Karen, nama yang begitu sering disebut puteri bungsumu saat ke Jambi.Â
Berkali-kali kutanya, "who is Karen?" Tapi, jawaban Icha masih saja membingungkan. Sepertinya aku perlu belajar bahasa Inggris lagi supaya mengerti apa yang dibicarakan Icha.Â
Aku sempat bercerita ke Icha soal nama Karen. Karen adalah salah satu suku tradisional di Myanmar. Tahun 2017 lalu, saat aku masih bekerja di Radio untuk Komunitas Orang Rimba, aku kedatangan rombongan dari Myanmar. Rombongan ini melakukan studi banding, mereka terdiri dari aktivis, dosen, mahasiswa, dan anggota Suku Karen. Sungguh pemandangan yang mengharukan ketika melihat orang dari Suku Karen berpelukan dengan Orang Rimba, dan mereka memakai pakaian tradisional mereka masing-masing.Â
Aku juga bercerita tentang Karen dalam Novel Sarongge yang ditulis Tosca Santoso. Seorang perempuan pejuang lingkungan, yang pada akhirnya tewas di hutan, di tempat dia mengabdikan hidupnya.Â
Aku masih penasaran, siapakah Karen yang dimaksud Icha? Sepertinya, aku baru bisa menemukan jawabannya jika aku lebih banyak mengobrol dengan Si Bungsu.Â
Buat aku, Ramadan di tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Sampai hari ini, aku masih berkumpul dengan kakak di Jambi. Tidak seperti tahun kemarin, aku melewati setengah bulan Ramadan dan Lebaran di tempat karantina bedebah bernama Graha Lansia itu. Sepertinya aku masih menyimpan dendam dan trauma akibat tempat bernama Graha Lansia itu. Sepertinya, gegara tulisanku di Kompasiana, tempat itu tidak lagi digunakan sebagai tempat karantina.Â
Saat ini, aku dan kakak sekeluarga di Jambi dalam kondisi sehat wal-afiat. Semoga Abang dan keluarga di sana juga sehat selalu. Meskipun lebaran nanti kita tidak bisa bersama-sama ziarah ke makam orangtua dan kakak kita, yang terpenting doa dari Abang sekeluarga di sana. Aku dan kakak akan mengunjungi dan membersihkan makam orangtua kita, sepertinya kakak berencana menanam mawar di dekat makam orang tua kita.Â
Selamat menyambut lebaran ya, Bang. Titip salam untuk kak ipar dan keponakan-keponakanku, juga saudara-saudara yang ada di sana. Semoga kita bisa segera bertemu. Mohon maaf lahir batin.Â
Adikmu,Â
Elvidayanty Darkasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H